REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak yang tidak mau makan terkadang membuat orang tua kesal. Tak jarang hal ini membuat orang tua marah dan memaksa anak untuk makan.
Hal ini justru membuat anak tidak mau makan dan melakukan gerakan tutup mulut (GTM). Bagaimana sikap orang tua seharusnya saat anak melakukan GTM?
Mengutip website Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jumat (20/10/2023), penyebab GTM pada batita bermacam-macam. Bosan, sedang sakit, tidak lapar, adanya trauma, baik terhadap makanan tertentu maupun proses makan itu sendiri adalah beberapa di antaranya.
"Biasanya, karena panik dan bingung, orangtua menjadi lebih permisif pada anak," ujar website IDAI tersebut.
Misalnya, membiarkan anak hanya makan biskuit favoritnya, hanya memberi susu sebagai pengganti makanan atau mengizinkan anak mengkonsumsi junkfood kesukaannya terus menerus.
Ada pula orangtua yang sibuk mencari vitamin penambah nafsu makan, mengajak anaknya berkeliling kompleks saat waktu makan sampai mengajak anak makan sambil bermain. Benarkah ini?
Menurut penelitian multisenter IDAI, penyebab tersering GTM pada anak adalah inappropiate feeding practice, perilaku makan yang tak benar atau pemberian makanan yang tidak sesuai usia. Seringkali, hal ini terjadi sejak fase penyapihan atau waktu dimulainya pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Pemberian makan yang benar harus memperhatikan beberapa hal seperti tepat waktu, kuantitas dan kualitas makanan, kebersihan penyiapan dan penyajian makanan serta harus sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
Pemberian makanan sesuai tahapan perkembangan anak mencakup tekstur makanan dan perbandingan makanan padat serta cair.
Apa sih yang seharusnya dilakukan orangtua untuk mencegah batitanya mogok makan? Jawabannya adalah dengan melatih perilaku makan yang benar (feeding rules) pada anak.
Untuk melatih perilaku makan, orang tua perlu....