Kamis 19 Oct 2023 18:56 WIB

Menghadapi Musim Umrah 2024, Jumlah Kamar Hotel ABT Melonjak 301 Persen

Pemilu pada Februari 2024 akan memengaruhi angka jamaah umrah pada tahun depan.

Jamaah menyentuh Kabah ketika melakukan ibadah umrah.
Foto: EPA-EFE/ASHRAF AMRA
Jamaah menyentuh Kabah ketika melakukan ibadah umrah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah kamar hotel yang disediakan PT Arsy Buana Travelindo Tbk (ABT) untuk musim umrah tahun 2024 (1445 H) melonjak 301 persen dibandingkan 2023.

Pada 2023, emiten berkode saham HAJJ itu tercatat memiliki 624 kamar dari satu hotel. Sedangkan tahun depan melonjak jadi 2.507 kamar.

Baca Juga

Pada 2023 (1444 H), jumlah kamar yang disediakan ABT berasal dari Fajr Albadee 2, yakni sebanyak 624 unit. Untuk tahun depan, selain dari Fajr Albadee 2, terdapat tambahan sebanyak 1.068 kamar dari Al Ansar Madinah. Lalu, dari Dar Alwahdeen sebanyak 785 kamar dan Makarim Ajyad sebanyak 30 kamar.

"Untuk Fajr Albadee 2 sudah tersewa 100 persen untuk periode Muhaharm-Syawal 1445 H atau dari Agustus 2023 hingga Juni 2024," ujar President Director ABT Saipul Bahri kepada media, Kamis (19/10/2023).

Dia menerangkan, hingga kini, okupansi Al Ansar Madinah sudah 60 persen. Sedangkan Dar Al Muahdeen Almahbas mencapai 35 persen. Target utama hotel itu untuk Ramadhan dan musim haji. "Khusus hotel Makarim Ajyad disewakan selama Ramadhan 1445 H," tuturnya.

Dia menerangkan, setelah musim haji 1444 H, terjadi kenaikan permintaan keberangkatan umrah. Berdasarkan data Dirjen PHU Kementerian Agama (Kemenag), jumlah jamaah umrah sepanjang Januari-Agustus 2023 mencapai 808.301 orang. 

Angka itu menunjukan sekitar 84 persen dibanding jumlah jamaah umrah tahun 2022 yang sebesar 957.016 orang.

"Dari perspektif musim umrah, pada kuartal keempat 2023 diprediksi terjadi kenaikan keberangkatan, seperti tahun-tahun sebelumnya, di mana banyak jamaah menghabiskan liburan akhir tahun dengan umrah. Sehingga diprediksi tahun 2023 jumlah jamah umrah Indonesia bisa mencapai lebih dari satu juta jamaah," kata Saipul.

Jumlah jamaah Indonesia yang melaksanakan umrah pada semester pertama 2024 akan tetap atau mengalami penurunan walaupun tidak signifikan. Hal tersebut disebabkan adanya perhelatan pemilu yang akan diadakan pada Februari 2024. 

"Namun setelah itu akan disambung dengan bulan Ramadhan 1445H, dengan program yang variatif pasti akan mendongkrak minat masyarakat untuk umrah," ujar dia. 

Program Ramadhan, kata dia, ada awal ramadhan, tengah (nuzulul qur'an), dan lailatul qadr. Bahkan akhir-akhir ini minat jamaah umrah yang juga ingin melaksanakan Idul Fitri di Mekkah/Madinah menjadi pendorong peningkatan permintaan pada musim Ramadhan. 

Kemudian musim haji 1445 H akan menjadi momen bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan. Sehingga menjadi faktor yang kuat untuk mendorong permintaan keberangkatan umrah. "Selain itu, pascapemilu dengan presiden baru, menjadi faktor penggerak kenaikan permintaan," ujar Saipul.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement