Jumat 20 Oct 2023 15:49 WIB

Menteri LHK Bantah Ada Pencemaran Asap Lintas Batas ke Malaysia

Indonesia memiliki sistem sendiri dalam menangani kebakaran hutan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar menghadiri Dies Natalis ke-60 Fakultas Kehutanan UGM.
Foto: Febrianto Adi Saputro
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar menghadiri Dies Natalis ke-60 Fakultas Kehutanan UGM.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pencemaran asap lintas batas tengah menjadi ancaman di sejumlah negara di Asia Tenggara. Menanggapi ancaman tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, menepis adanya pencemaran asap lintas batas dari Indonesia ke Malaysia.

"Berdasarkan data enggak ada transboundaries haze, jadi enggak bisa dikomplain ke Indonesia," kata Siti di Grha Sabha Pramana UGM, Sleman, DIY, Jumat (20/10/2023)

Ia mengaku juga sudah membaca surat yang dikirimkan Pemerintah Malaysia kepada Indonesia. Ia pun menepis bahwa surat tersebut berisi komplain Malaysia.

"Isinya sebetulnya bukan komplain, dia hanya mengatakan bahwa kualitas udara di tempat dia tidak baik, kemudian kalau ada kerja sama yang bisa dilakukan antara Indonesia dengan Malaysia dia senang sekali bisa bantu," ujarnya.

Namun demikian, Siti mengatakan  Indonesia memiliki sistem sendiri dalam menangani kebakaran hutan. Apalagi wilayah yang dimiliki Indonesia sangat luas.

"Coba bandingkan Malaysia sama Indonesia emangnya enggak terbalik, gitu lho. Tapi kan yang pasti kita punya sistem sendiri kita kerjakan ya kita rapihin. Sekarang sedang dirapikan. Memang fluktuatif turun naik turun naik," ungkap dia.

Untuk menghindari meluasnya dampak akibat kebakaran hutan, Siti mengatakan Indonesia juga telah melakukan berbagai upaya seperti pemadaman, mengantisipasi dengan teknik modifikasi cuaca, pemadaman darat, hingga water bombing.

Siti juga membandingkan dengan suhu pada 2015 yang dirasa lebih panas ketimbang 2019 lalu. "Jadi sebetulnya kalau sekarang sih harusnya lebih terkendali tapi yang aneh juga ada, kebakarannya di tepi-tepi jalan tuh, terus kenapa coba. Nah gitu kira-kira," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement