Senin 23 Oct 2023 20:47 WIB

Malaysia Umumkan Inisiatif Percepat Transisi Praktik Rendah Karbon

Kolaborasi sektor publik dan swasta untuk lima inisiatif di sektor usaha

Arsip - Gedung Bank Negara Malaysia di Kuala Lumpur, Rabu (9/11/2022).
Foto: ANTARA/Virna P Setyorini
Arsip - Gedung Bank Negara Malaysia di Kuala Lumpur, Rabu (9/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia melalui Komite Bersama Perubahan Iklim (JC3) mengumumkan lima inisiatif utama untuk mempercepat transisi dunia usaha dan pertanian di negara tersebut menuju praktik rendah karbon.

Gubernur Bank Negara Malaysia (BNM) Datuk Abdul Rasheed Ghaffour di Kuala Lumpur, Senin, mengatakan BNM akan terus menyediakan lingkungan kebijakan yang fasilitatif bagi industri untuk memajukan inovasi finansial dan mengeksplorasi struktur finansial baru yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan keuangan yang signifikan untuk membiayai mitigasi dan adaptasi risiko iklim.

Ia mengatakan itu akan membutuhkan peran lebih menonjol untuk kemitraan publik-swasta dan struktur keuangan gabungan yang inovatif.

Kolaborasi sektor publik dan swasta untuk lima inisiatif di sektor usaha dan pertanian itu mencakup penghijauan kawasan industri, program Greening Value Chain dengan Bursa Malaysia, skema jaminan portofolio 1 miliar ringgit Malaysia atau sekitar Rp3,32 triliun untuk pembiayaan lingkungan hidup, sosial dan tata kelola (ESG), portal daring terpadu ESG untuk Usaha Kecil dan Menengah, serta teknologi pertanian ramah lingkungan.

Sedangkan Ketua Komisi Sekuritas Malaysia Dato’ Seri Awang Adek Hussin mengatakan mempertimbangkan permintaan pendanaan yang besar untuk pembangunan berkelanjutan dan transisi energi, maka sektor finansial, khususnya pasar modal, harus terus memfasilitasi pendanaan dan investasi di bidang-bidang utama untuk mendukung prioritas pemerintah.

Oleh karena itu, menurut dia, pasar modal harus siap untuk memfasilitasi penggalangan dana dan investasi-investasi untuk mencapai tujuan keberlanjutan dan iklim.

Sementara itu, Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Nik Nazmi Nik Ahmad mengatakan dalam APBN 2024, Malaysia terus mengembangkan Ekonomi Madani dengan langkah-langkah holistik untuk mengatasi perubahan iklim dan melengkapi kebijakan lain seperti Peta Jalan Transisi Energi Nasional (NETR), Rencana Induk Industri Baru (NIMP) 2030 dan Tinjauan Jangka Menengah Rencana ke-12 Malaysia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement