Senin 23 Oct 2023 20:58 WIB

Teten Sebut China dan Jepang Ekspor 70 Persen Produk UMKM

Teten: Rumah produksi bersama usaha hilirisasi agar UMKM naik kelas.

Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki didampingi Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna, dan PJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin secara simbolis menyerahkan izin usaha dan sertifikat SNI kepada sejumlah UMKM saat meresmikan Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (23/10/2023). Dalam kunjungan kerjanya itu, Teten meminta pemerintah daerah (Pemda) baik Provinsi, Kota dan Kabupaten agar mensinergikan program hilirisasi UMKM yang sudah dicanangkan pemerintah pusat. Setiap UMKM yang ada di kota atau kabupaten mulai didorong untuk menjadi rantai utama pemasok ke sektor Industri.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki didampingi Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna, dan PJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin secara simbolis menyerahkan izin usaha dan sertifikat SNI kepada sejumlah UMKM saat meresmikan Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (23/10/2023). Dalam kunjungan kerjanya itu, Teten meminta pemerintah daerah (Pemda) baik Provinsi, Kota dan Kabupaten agar mensinergikan program hilirisasi UMKM yang sudah dicanangkan pemerintah pusat. Setiap UMKM yang ada di kota atau kabupaten mulai didorong untuk menjadi rantai utama pemasok ke sektor Industri.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyebutkan bahwa rumah produksi bersama merupakan usaha dari pemerintah sebagai salah satu langkah hilirisasi produk, agar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas.

Menurut Teten, rumah produksi bersama yang merupakan pabrik modern dengan skema maklon, bisa membuat UMKM semakin besar karena tidak berusaha secara mandiri namun satu kesatuan dan masuk dalam rantai produksi.

"Kita harus menempatkan UMKM dalam rantai pasok industri, kalau kita lihat di China dan Jepang itu ekspornya 70 persen dari UMKM, karena mereka menjadi bagian dari rantai pasok industri, jadi suplainya dari UMKM," ujar Teten, di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (23/10/2023).

Untuk tahun 2023, Teten mengatakan bahwa pemerintah menargetkan ada delapan rumah produksi bersama yang terealisasi di seluruh Indonesia untuk menjadi percontohan.