Selasa 24 Oct 2023 17:43 WIB

Soal Motif, Pria yang Aniaya dan Ancam Dokter Gigi di Bandung Masih Bungkam

Polisi masih mendalami motif tersangka.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Samuel Suryana, tersangka kasus penganiayaan terhadap seorang dokter gigi di Kota Bandung digiring di Mapolrestabes Bandung, Selasa (24/10/2023).
Foto: Dok Republika
Samuel Suryana, tersangka kasus penganiayaan terhadap seorang dokter gigi di Kota Bandung digiring di Mapolrestabes Bandung, Selasa (24/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Jajaran Polrestabes Bandung sudah menangkap pria bernama Samuel Sunarya terkait kasus dugaan penganiayaan dan ancaman pembunuhan terhadap dokter gigi, Vissi El Alexandra (28 tahun). Pria tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus penganiayaan itu dilaporkan terjadi di tempat kerja korban, kawasan Paskal 23, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/10/2023). Polisi kemudian mengamankan tersangka di kediamannya, Jalan Taman Holis, Bandung, pada Senin (23/10/2023).

Baca Juga

Setelah tersangka diamankan, Kepala Polrestabes (Kapolrestabes) Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, penyidik melakukan pemeriksaan. Termasuk soal motif tersangka melakukan penganiayaan terhadap korban, serta terkait dugaan ancaman pembunuhan.

“Dari kemarin kita tanyakan ada apa, maksudnya apa, yang bersangkutan, tersangka, sampai sekarang masih bungkam untuk masalah alasannya,” kata Budi, Selasa (24/10/2023).

Budi mengatakan, pemeriksaan terhadap tersangka terus berjalan. Penyidik masih akan mendalami keterangan tersangka untuk mengungkap motifnya. “Sementara ini motif masih kita dalami karena kita masih melakukan pemeriksaan,” kata dia.

Saat dikonfirmasi, sebelumnya korban menjelaskan, penganiayaan yang dialaminya terjadi pada Sabtu (21/10/2023) sore di tempat kerjanya, kawasan Paskal 23, Kota Bandung. Menurut dia, setelah sempat mengirim pesan lewat Instagram, pelaku tiba-tiba mendatangi tempat kerjanya dan masuk untuk mencarinya.

Menurut korban, pelaku membawa pisau. Ia mengaku mengajak pelaku ke luar ruangan dan kemudian mengalami penganiayaan. Ia mengatakan, pelaku sempat mengarahkan pisau ke lehernya. “Benar-benar (pisau) menempel di leher,” kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement