Rabu 25 Oct 2023 03:30 WIB

Warga Israel yang Disandera Hamas: Mereka Menyediakan Semua Kebutuhan Kami

Selasa kemarin Hamas membebaskan dua sandera wanita asal Israel.

Red: Nidia Zuraya
Yocheved Lifshitz (kiri) dan Nurit Cooper, yang disandera oleh Hamas, terlihat dalam kombinasi foto selebaran tak bertanggal ini. Komite Palang Merah Internasional mengatakan Hamas telah membebaskan keduanya.
Foto: Hostages and Missing Families Forum via AP
Yocheved Lifshitz (kiri) dan Nurit Cooper, yang disandera oleh Hamas, terlihat dalam kombinasi foto selebaran tak bertanggal ini. Komite Palang Merah Internasional mengatakan Hamas telah membebaskan keduanya.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Yocheved Lifshitz, warga Israel berusia 85 tahun, yang dibebaskan oleh Hamas mengatakan pada hari Selasa (24/10/2023) bahwa dia diperlakukan dengan baik selama lebih dari dua minggu disandera di Gaza. Lifshitz adalah warga Nir Oz kibbutz, salah satu komunitas Israel di dekat Jalur Gaza yang diserang Hamas pada 7 Oktober lalu.

"Saya melewati masa-masa sulit, saya tidak berpikir atau tahu bahwa saya akan sampai pada situasi ini. Mereka mengamuk di kibbutz, menculik saya, membaringkan saya di atas sepeda motor...dan melaju bersama saya," katanya sehari setelah pembebasannya.

Baca Juga

Lifshitz menjelaskan bahwa selama disandera seorang dokter mengunjungi dia dan para sandera lainnya setiap dua hingga tiga hari dan memberikan obat-obatan. “Mereka memperlakukan kami dengan baik,” katanya kepada wartawan di rumah sakit Tel Aviv. 

Suami Lifshitz, juga berusia 80-an tahun, termasuk di antara lebih dari 200 sandera yang masih ditahan di Gaza. “Mereka memperlakukan kami dengan lembut, dan menyediakan semua kebutuhan kami,” katanya, ketika ditanya mengapa dia mengulurkan tangan untuk menjabat tangan seorang aktivis saat dia dibebaskan.