Kamis 26 Oct 2023 14:21 WIB

Israel Gagal Sudutkan Hamas Lewat Sandera

Israel dilaporkan kecewa dengan pernyataan yang dibuat oleh sandera yang puji Hamas

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Para pejabat Israel dilaporkan kecewa dengan pernyataan yang dibuat oleh sandera Israel Yocheved Lifshitz berusia 85 tahun yang dibebaskan beberapa hari lalu
Foto: Oren ZIV / AFP
Para pejabat Israel dilaporkan kecewa dengan pernyataan yang dibuat oleh sandera Israel Yocheved Lifshitz berusia 85 tahun yang dibebaskan beberapa hari lalu

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Para pejabat Israel dilaporkan kecewa dengan pernyataan yang dibuat oleh sandera Israel Yocheved Lifshitz berusia 85 tahun yang dibebaskan beberapa hari lalu. Dia menggambarkan pengalamannya selama disandera oleh Hamas dengan sangat terbuka dan jujur.

Mengutip sumber-sumber Israel, menurut laporan media milik pemerintah Israel Kan News, mengizinkan Lifshitz untuk membuat pernyataan langsung adalah sebuah kesalahan. Mereka tidak yakin apakah ada orang yang melakukan diskusi awal dengannya mengenai masalah ini.

Baca Juga

Berbicara pada konferensi pers pada Selasa (24/10/2023), Lifshitz, mengatakan, dia terkejut pada 7 Oktober ketika Hamas menyerbu Israel dan menangkap warga sipil. Namun, para pejuang justru memperlakukannya dengan lembut dan meminta dokter memeriksa selama dua minggu penahanannya di daerah kantong Palestina.

"Mereka memastikan bahwa kebutuhan kami terpenuhi. Bahkan mereka membersihkan toilet untuk kami. Mereka sangat ramah, ini harus dikatakan," ujar Lifshitz dalam wawancara pertama itu.

Lifshitz adalah salah satu dari dua perempuan yang dibebaskan pada awal pekan ini. Dia dibebaskan bersama sandera lainnya, Nuri Yitzhak yang berusia 79 tahun. Suami Lifshitz dikabarkan hilang dan diduga ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza, meski belum bisa dikonfirmasi.

Sambil duduk di kursi roda, Lifshitz mengatakan kepada wartawan, bahwa dia dibawa melalui jaringan terowongan seperti jaring laba-laba di Gaza. Dia mengatakan, semua kebutuhannya terpenuhi dan menilai militer Israel tidak menganggap serius ancaman Hamas.

"Mereka memastikan kebersihan kami, memberi kami makanan. Kami mendapatkan makanan seperti yang mereka makan, seperti roti pita, keju, dan timun," ujar Lifshitz menggambarkan ulang pengalamannya.

Sosok Lifshitz merupakan aktivis perdamaian yang bersama suaminya membantu warga Palestina yang sakit di Gaza. Mereka selama bertahun-tahun membawa orang yang sakit sampai ke rumah sakit. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement