Kamis 26 Oct 2023 17:30 WIB

Nespresso Selamatkan Kopi yang Hampir Punah Melalui Program Sustainability

Nespresso hadirkan kembali kopi 'Reviving Origins' yang ditanam secara berkelanjutan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Nespresso memperkuat komitmen iklimnya dengan menyajikan varian kopi yang ditanam secara bertanggung jawab dan berkelanjutan melalui program AAA Sustainability.
Foto: Republika/ Gumanti
Nespresso memperkuat komitmen iklimnya dengan menyajikan varian kopi yang ditanam secara bertanggung jawab dan berkelanjutan melalui program AAA Sustainability.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai bagian dari komitmen iklimnya, Nespresso menghadirkan kembali koleksi Reviving Origins yang ditanam secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Ragam yang kopi yang ada di koleksi ini memiliki cerita unik karena didapatkan dari perkebunan kopi yang hampir hilang akibat konflik politik, ekonomi, dan bencana alam.

Mark Senior, selaku Senior Vice President dari Kanmo Group, distributor resmi Nespresso di Indonesia, menjelaskan bahwa Reviving Origins merupakan bukti nyata dari upaya keberlanjutan Nespresso. Profil rasa dan cerita yang dimiliki setiap varian kopi Reviving Origins juga diyakini bisa menambah antusiasme para pecinta kopi di Indonesia.

Baca Juga

"Koleksi ini memiliki makna yang berarti dalam memperlihatkan kekuatan pengadaan kopi secara berkelanjutan. Dan kami percaya para pecinta kopi tidak hanya menikmati profil rasa kopi yang unik, tetapi juga mengapresiasi inisiatif berkelanjutan Nespresso," kata Mark di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu (25/10/2023)

Rangkaian kopi yang ada pada koleksi ini adalah Amaha Awe Uganda, Esperanza de Colombia, dan Cafecita de Cuba. Coffee Specialist Nespresso Indonesia, Ferdiansyah, mengatakan bahwa kopi yang ada di rangkaian ini memiliki cita rasa yang unik dan latar belakang yang berbeda.

Untuk Amaha Awe Uganda, kapsul kopi ini menyediakan kenikmatan unik rasa sandalwood dengan aroma floral dan wild. Selama ratusan tahun, tanah yang subur dan ketinggian gunung Rwenzori di Uganda menjadikannya lahan kopi yang luar biasa; gletser dan puncak yang tertutup salju menyediakan sumber air yang stabil, ditambah dengan curah hujan yang melimpah sehingga memberikan kesuburan pada tanah.

Namun, perkebunan tersebut selama bertahun-tahun ditelantarkan dan terpencil, membuatnya menjadi kopi yang hampir dilupakan. Menjadi bagian dari program Reviving Origins yang dimulai pada tahun 2018, Nespresso telah bekerja sama dengan lebih dari 2.000 petani kecil di Uganda untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kopi dari gunung ini melalui metode yang berkelanjutan.

“Biji kopi yang ada pada kapsul ini memiliki pemanggangan secara ganda; sebagian dipanggang hingga gelap untuk membuat rasa yang kompleks, dan sebagian dipanggang hingga medium-dark untuk memberikan aroma yang lembut. Bila disajikan secara latte macchiato, kopi ini akan memberikan rasa manis dan seimbang, dengan tekstur body yang sedap dengan sentuhan rasa biskuit, membuatnya secangkir kopi yang lezat dengan rasa buah yang halus,” jelas Ferdiansyah.

Varian kopi Esperanza de Colombia juga dihasilkan dari perkebunan kopi yang sempat terlantar akibat konflik. Kopi Arabica ini didapatkan dari kaki Pegunungan Andes di Departemen Caquetá, Kolombia. Namun, karena konflik yang berjalan selama 50 tahun, para petani mulai menelantarkan perkebunan kopi mereka, sehingga kopi ini hampir lenyap.

Kemudian Nespresso bermitra dengan para petani lokal dan Federasi Petani Kolombia (Colombian Farmers' Federation) untuk menghidupkan kembali sumber kopi terbaiknya. Program AAA Sustainability berhasil menghubungkan petani dengan agronomis untuk membantu mereka dalam menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan sesuai dengan tradisi yang sudah ada. Program ini menjadi harapan terbaik untuk para petani di area ini.

“Kenikmatan rasa winey dari kopi ini cocok dipadukan dengan susu. Disajikan secara latte macchiato, maka para penikmatnya dapat memiliki rasa karamel manis dan karakter rasa panggang dengan sentuhan rasa buah plum,” ungkap Ferdiansyah.

Sementara itu, kapsul kopi Cafecito de Cuba juga dihasilkan dari perkebunan kopi yang sempat terlantar karena ketidakstabilan ekonomi dan politik. Menurut Ferdi, Kapsul kopi ini memiliki intensitas yang kuat dengan aroma kayu dan daun tembakau, sehingga cocok diminum sebagai ristretto.

“Kopi ini terdiri dari biji kopi yang dipanggang secara medium dengan sebagian yang dipanggang hingga berwarna gelap, membuatnya memiliki rasa intens. Karena kopi ini digiling secara halus, rasa lembut pada kopinya akan menggugah selera. Ditambah dengan sedikit susu, kopi yang rasa sedikit asam ini memberikan kenikmatan rasa kacang dan remah roti dengan after taste yang lezat,” kata Ferdi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement