Kamis 26 Oct 2023 18:13 WIB

Ada Banyak Program Baru, Bos BI Ajak Masyarakat Kunjungi ISEF 2023

ISEF 2023 juga mempromosikan konsumsi makanan halal.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
Foto: ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menghadiri Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) yang dihelat pada 25-29 Oktober 2023. Perry menuturkan banyak hal baru yang disajikan di ISEF 2023 untuk menguatkan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.

"Mari ajak semua meramaikan ISEF ke-10. Mari berjamaah menjadi hamzah washal memajukan ekonomi syariah Indonesia," kata Perry dalam acara ISEF 2022 di JCC, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Baca Juga

Perry menuturkan, sejumlah kebaruan penyelenggaraan ISEF 2023 yaitu peningkatan skala penyelenggaraan melalui International Modest Fashion Festival (IN2MF). Dia mengatakan, IN2MF merupakan fashion modest terbesar yang terselenggara dengan dukungan berbagai pihak dengan menghadirkan 178 desainer dan juga produk-produk UMKM premium binaan BI.

Dia menambahkan, ISEF 2023 juga mempromosikan konsumsi makanan halal melalui Indonesia Internasional Halal Chef Competition (IN2HCC). Perry menyebut, IN2HCC merupakan kompetisi chef berskala internasional untuk mempromosikan kuliner halal Indonesia kepada dunia.

Selain itu juga ada penguatan kolaborasi domestik dan internasional. "Ini termasuk penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) yang diikuti potential buyer dari berbagai negara," ucap Perry.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga memberikan tiga arahan untuk memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia khususnya bagi pegiat ekonomi syariah. Pertama, lanjut Ma'ruf, meningkatkan dan memperluas pemanfaatan digitalisasi dan inovasi digital sebagai penggerak utama akselerasi pengembangan ekonomi syariah.

"Digitalisasi ini akan meningkatkan efisiensi dan produktifitas industi halal," ujar Ma'ruf.

Selain itu juga meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi dan keuangan syariah, setidaknya mencapai 50 persen. Ma'ruf mengatakan hal tersebut berkorelasi dengan meluasnya pangsa pasar ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Selain itu, menjaga dan mengawal bersama konsistensi dan keberlanjutan program ekonomi syariah hingga masa mendatang. Dia menilai, hal tersebut perlu penguatan sinergi dan koordinasi antara seluruh pemangku kepentingan.

Penyelenggaraan ISEF ke-10 merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia dengan sejumlah lembaga dalam mengakselerasi ekonomi syariah. Melalui penyelenggaran ISEF ke-10 diharapkan menjadi momentum untuk semakin memperkuat upaya mengintegrasikan pemikiran dan inisiatif seluruh penggiat eksyar dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah Indonesia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement