Jumat 27 Oct 2023 17:00 WIB

Keutamaan dan Tafsir Dua Ayat Terakhir Surat Al Baqarah

Dua ayat terakhir surat Al Baqarah mengandung hikmah kehidupan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Seorang anak membaca Alquran. Ilustrasi Muslim. Ilustrasi anak Muslim.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua ayat terakhir dari Surat Al Baqarah, yakni ayat 285 dan 286 memiliki keutamaan khusus dalam Islam. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Mas'ud Al-Ansari, di mana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) bersabda:

مَنْ قَرَأَ بِالْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ

Baca Juga

"Siapa membaca dua ayat terakhir dari Surat Al-Baqarah pada malam hari, maka cukuplah baginya (untuk melindunginya dari kejahatan yang dibenci)." (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Keutamaan membaca dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah ini mencakup berbagai makna, termasuk perlindungan dari godaan setan dan rasa takut, serta mendatangkan berkah dan rahmat dari Allah SWT.

Dari Nu'man bin Basyir, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah telah menulis kitab sejak dua ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. Allah menurunkan dua ayat darinya sebagai penutup Surat Al Baqarah. Tidaklah keduanya dibaca dalam rumah selama tiga malam setan akan mendekatinya." (HR Tirmidzi).

Oleh karena itu, banyak umat Islam yang merutinkan membaca dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah, terutama sebelum tidur, sebagai bentuk ibadah dan perlindungan spiritual.

Dua ayat terakhir surat Al Baqarah ini juga sering dibaca oleh umat Islam dalam acara Tahlilan, khususnya di kalangan warga Nahdliyin.

Tafsir surat Al-Baqarah ayat 285

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ  كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ  لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

Artinya: “Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Alquran) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.”

Dikutip dari Tafsir Tahlili Kemenag, dengan ayat ini Allah swt menyatakan dan menetapkan bahwa Rasulullah SAW dan orang-orang yang beriman, benar-benar telah mempercayai Alquran, mereka tidak ragu sedikit pun dan mereka meyakini kebenaran Alquran itu.

Pernyataan Allah ini terlihat pada diri Rasulullah SAW dan pribadi-pribadi orang mukmin, terlihat pada kesucian dan kebersihan hati mereka, ketinggian cita-cita mereka, ketahanan dan ketabahan hati mereka menerima cobaan dalam menyampaikan agama Allah, sikap mereka di waktu mencapai kemenangan dan menghadapi kekalahan, sikap mereka terhadap musuh-musuh yang telah dikuasai, sikap mereka di waktu ditawan dan sikap mereka di waktu memasuki daerah-daerah luar Jazirah Arab.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement