Jumat 27 Oct 2023 23:43 WIB

Layanan dan Pelatihan Diperlukan untuk Dukung Pengembangan UMKM Lokal

Evermos berkomitmen menyediakan layakan dan pelatihan untuk perkembangan UMKM lokal.

Red: Bilal Ramadhan
UMKM (ilustrasi). Evermos berkomitmen menyediakan layakan dan pelatihan untuk perkembangan UMKM lokal.
Foto: UGM
UMKM (ilustrasi). Evermos berkomitmen menyediakan layakan dan pelatihan untuk perkembangan UMKM lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah lama menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhannya dan memainkan peran penting dalam mengatasi pengangguran. Data terbaru mengungkapkan, lebih dari 62 juta bisnis beroperasi di Indonesia, dengan 99 persen dikategorikan sebagai bisnis skala mikro.

Bidang usaha ini yang secara signifikan mempekerjakan jutaan orang Indonesia, memberikan peluang kerja yang membantu mengatasi masalah pengangguran di Indonesia, seperti yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) kini berjumlah lebih dari 8,4 juta orang. Namun demikian, UKM itu sendiri menghadapi berbagai tantangan yang harus dihadapi.

Baca Juga

Evermos, salah satu connected commerce terbesar di Indonesia, telah merilis sustainability report perdananya dengan tema "Fostering Local Culture". Melalui risetnya, laporan ini menyoroti tantangan-tantangan yang dihadapi oleh UMKM dan para calon entrepreneur. Di antaranya terkait skala bisnis, lokasi bisnis yang jauh dari kota besar, keterbatasan pengalaman manajerial, keterbatasan modal awal, dan akses kepada pasar yang terbatas.

Evermos berkomitmen untuk dapat menyediakan layanan dan pelatihan yang diperlukan untuk secara aktif mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia untuk memperkuat nilai UMKM dan memajukan kewirausahaan secara umum.

Laporan ini disusun dengan melalui penilaian lapangan yang luas terhadap ekosistem value chain Evermos, terutama berfokus pada resellers dan UKM lokal sepanjang tahun 2022. Selain itu, juga mengacu pada GRI (Global Reporting Initiative), sebuah kerangka kerja yang luas digunakan untuk pelaporan keberlanjutan, dan UN Women’s WEPS (Women Empowerment Principles).

Beberapa praktik bisnis Evermos juga merujuk pada International Finance Corporation (IFC) Performance Standards. Laporan ini disusun dan ditujukan untuk masyarakat umum dan para pemangku kepentingan sebagai bahan studi dan referensi tentang bagaimana budaya lokal dapat dimanfaatkan dan diberdayakan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi lokal.

Seperti yang diuraikan dalam laporan, tantangan yang dihadapi oleh UMKM dapat diatasi secara efektif dengan memungkinkan value chain yang berkelanjutan, yang mencakup pengelolaan menyeluruh dan bertanggung jawab terhadap semua proses dan aktivitas operasional yang dilakukan.

Evermos telah memulai upaya ini dengan memberikan pendidikan tentang praktik keberlanjutan dan melakukan penilaian ESG (Environmental, Social, and Governance) untuk UMKM.

Bersamaan dengan itu, dengan fokus khusus pada resellers perempuan, Evermos tetap berpegang kepada komitmennya untuk memberikan akses, kesempatan, dan pelatihan yang dibutuhkan oleh para resellers.

Komitmen untuk pelatihan ini tercermin dalam suatu pencapaian dimana Evermos telah mengadakan lebih dari 15 ribu jam sesi pelatihan bagi resellers, yang membantu memberikan mereka kesempatan untuk menghasilkan pendapatan bulan rata-rata sebesar Rp 623 ribu dan sebesar Rp 2,7 juta untuk top performer resellers.

Iqbal Muslimin, Co-Founder dan Chief of Sustainability Evermos, menyatakan, tujuan Evermos untuk meningkatkan produktivitas UMKM dan pengusaha lokal. Melalui laporan ini, Evermos ingin menyampaikan inisiatif-inisiatif yang telah dilakukan, yang menjadi dasar dan landasan bagi upaya keberlanjutan ke depannya.

"Dampak yang telah dihasilkan hanya sedikit dari apa yang kami ingin capai kedepannya, ini memotivasi kami untuk memberikan dampak yang lebih mendalam dan luas pada masyarakat," kata Iqbal.

Ke depannya, Evermos tetap teguh dalam komitmennya untuk memajukan inisiatif keberlanjutan yang tidak hanya akan meningkatkan produktivitas bagi UMKM dan pengusaha lokal, tetapi juga akan membawa perubahan positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.

"Harapan kami adalah untuk dapat terus memperluas dampak inisiatif kami, mengembangkan praktik-praktik yang bertanggung jawab terhadap lingkungan di seluruh value chain kami dan memberikan dukungan yang lebih komprehensif kepada resellers dan UMKM lokal," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement