Ahad 29 Oct 2023 22:12 WIB

Kompensasi Kerugian, Holding PTPN III Catat Lonjakan Produk CPO 5,13 Ton pada 2023

Faktor penunjang keberhasilan yakni peningkatan kinerja operasional kelapa sawit.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Kebun sawit, ilustrasi
Foto: Darmawan/Republika
Kebun sawit, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding Perkebunan Nusantara berupaya mengoptimalkan peran subholding PalmCo, SugarCo (SGN), dan SupportingCo. Adapun faktor penunjang keberhasilan tersebut yakni peningkatan kinerja operasional kelapa sawit sebagai salah satu komoditas utama PTPN Group.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan peningkatan juga terjadi terhadap crude palm oil. Pada tahun ini produktivitas CPO sekitar 5,13 ton/ hektar, sementara tahun sebelumnya 4,96 ton/hektar.

“Pada tahun ini, produktivitas tandan buah segar sebesar 22,12 ton/hektar atau meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 21,69 ton/hektar,” ujarnya dalam keterangan tulis, Sabtu (28/10/2023) lalu.

Menurutnya perseroan melakukan berbagai inisiatif strategis guna mendukung transformasi perusahaan secara berkelanjutan. Adapun transformasi yang telah dilakukan PTPN Group selama tiga tahun terakhir memberikan peningkatan kinerja perusahaan yang signifikan. 

“Kerugian yang ditimbulkan pada 2015-2020 mampu dikompensasi dengan keuntungan tiga tahun terakhir dan pemenuhan ke kreditur pun terus berjalan,” ucapnya.

Menurutnya salah satu keberhasilan tersebut tercermin dari kemampuan perseroan untuk mengkompensasi kerugian yang dialami dalam periode lima tahun sebelumnya. Adapun berbagai inisiatif strategi dan transformasi ini, PTPN Group akan tumbuh berkelanjutan masa mendatang. 

“Tentunya dukungan dan dorongan dari Kementerian BUMN serta stakeholders terkait akan semakin menguatkan peran PTPN Group sebagai perusahaan perkebunan terbesar di dunia,” ucapnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement