Senin 30 Oct 2023 15:31 WIB

Beredar Isu Klitih di Solo, Kapolresta: Sampai Saat Ini Belum Ada Faktanya

Satgas siber menelusuri akun media sosial yang menyebarkan isu klitih itu.

Rep: Muhammad Noor Alfian/ Red: Yusuf Assidiq
 Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Polresta Solo menegaskan Kota Solo aman. Hal tersebut menyusul beredarnya isu klitih atau kejahatan jalanan di perbincangan media sosial maupun percakapan grup.

Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan pihaknya telah mengecek sejumlah informasi dari masyarakat yang dikirimkan kepada pihak kepolisian. Namun, hingga kini belum ditemukan adanya fakta klitih tersebut.

"Semua info yang kami dalami baik dari DM atau yang berseliweran kita cek secara random atau kami coba direct ke akun yang upload sampai saat ini belum ada faktanya," kata Iwan, Senin (30/10/2023).

Iwan juga mengaku pihaknya tetap mengantisipasi agar kejadian tersebut tak terjadi. Salah satunya adalah dengan memantau kamera pengawas.

Kendati demikian, pihaknya juga mengimbau apabila masyarakat mengetahui adanya aksi kriminalitas, hendaknya segera lapor ke pihak berwajib. Tentunya laporan tersebut harus disertai dengan bukti otentik.

"Jika dari masyarakat menyaksikan, mempunyai bukti autentik, silakan lapor ke kami. Kita sudah ada 265 CCTV di semua penjuru di Solo. Ditambah dengan patroli manual kami dari Tim Sparta terbuka maupun personil yang bersifat tertutup. Kami memiliki jaring-jaring pengamanan di seluruh kota," tegasnya.

Di sisi lain, polisi juga akan menggandeng satgas siber untuk menelusuri terkait akun media sosial yang menyebarkan isu klitih. Kepolisian akan men-take down apabila akun tersebut tak bisa mempertanggungjawabkan unggahannya.

"Kami akan mendalami akun-akun yang bertanggung jawab dalam menyebarkan isu tersebut. Akan kami minta klarifikasi kepada pemilik akun. Jika perlu akan kami take down melalui kemampuan cyber Polri agar akun tersebut tidak menyebarkan berita yang meresahkan masyarakat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement