REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kemajuan teknologi yang pesat membuat ponsel pintar, tablet, hingga laptop versi terbaru terus bermunculan dan silih berganti. Tren ini tentu menggoda banyak pemerhati teknologi untuk terus mengganti gawai mereka dengan gawai versi terbaru.
Saat sudah membeli gawai versi terbaru, gawai yang lama biasanya tidak akan terpakai lagi. Agar tidak mubazir, sebagian orang biasanya memilih untuk menjual gawai-gawai lama mereka daripada hanya menyimpannya.
Namun, perlu diingat bahwa gawai yang sebelumnya digunakan menyimpan banyak informasi pribadi milik pengguna. Agar pengguna bisa merasa aman dan tak kehilangan data-data penting, ada sembilan hal penting yang perlu dilakukan sebelum menjual ponsel pintar, tablet, atau laptop lama. Berikut ini adalah kesembilan hal tersebut, seperti dilansir GizChina pada Selasa (31/10/23).
1. Amankan Data
Hal pertama yang perlu dilakukan pemilik gawai adalah mem-backup semua data yang ada di gawai lama ke cloud atau ke gawai lain. Setelah semua data telah diamankan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh pemilik adalah menghapus semua data pribadi dari gawai yang akan mereka jual.
Untuk iPhone dan iPad, pemilik gawai cukup membuka menu Settings > General > Reset > Erase All Content and Settings. Sedangkan untuk pemilik Android, buka menu Settings > System > Reset > Factory data reset. Lalu untuk pemilik laptop, lakukan reinstall sistem operasi atau gunakan perangkat lunak untuk menghapus data dari laptop.
2. Evaluasi
Untuk menentukan nilai jual, pemilik gawai perlu melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap gawai yang ingin mereka jual. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan evaluasi adalah keberadaan goresan, lengkungan bodi gawai, pecahan pada layar atau bodi, kerusakan akibat cipratan air, serta kesehatan baterai. Pastikan semua faktor tersebut dalam kondisi yang prima bila ingin mendapatkan harga jual yang baik.
Faktor lain yang menjadi penentu harga jual gawai bekas adalah model dan umur gawai. Semakin tua umur gawai, semakin menurun nilai jualnya. Faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai jual adalah ketersediaan aksesoris pendukung, seperti charger, kabel data, dan kotak gawai. Dari beragam faktor ini, pemilik gawai perlu menentukan dan memasang harga yang realistis untuk gawai mereka.
3. Penjualan Daring
Salah satu cara paling efektif untuk menjajakan gawai bekas pakai adalah menjualnya secara daring. Penjualan daring ini bisa dilakukan melalui beragam e-commerce yang saat ini telah tersedia. Penjualan juga bisa dilakukan melalui platform media sosial.
Opsi lainnya adalah memanfaatkan layanan tukar tambah yang mungkin sedang diselenggarakan oleh sejumlah toko atau brand yang memproduksi gawai. Dengan begitu, pemilik gawai tidak perlu ambil pusing untuk menjual gawia bekas mereka.
4. Negosiasi
Setelah mempertimbangkan beragam faktor dan menentukan harga jual, lakukan juga riset untuk mencari harga pasaran gawai bekas yang sama di berbagai platform. Pemilik gawai juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi pembeli yang melakukan tawar-menawar. Sebelum tawar-menawar dilakukan, pemilik gawai perlu menentukan batas harga jual paling bawah yang bisa mereka berikan untuk gawai bekas mereka.
5. Pastikan Aman
Sebelum gawai bekas dijual, pastikan tidak ada akun media sosial, perbankan, atau email dari pemilik yang masih tersangkut di gawai tersebut. Sign out dari semua platform dan hapus semua data-data penting.
6. Pengiriman
Bila transaksi jual beli gawai bekas dilakukan secara daring, pemilik gawai harus mempersiapkan pengemasan yang aman. Selain itu, pemilik gawai juga perlu melakukan pemantauan secara berkala dan memastikan gawai tersebut sampai ke pemilik baru dengan selamat. Sangat dianjurkan untuk menggunakan asuransi bila mengirim gawai melalui jasa ekspedisi.
Bila transaksi jual beli gawai bekas dilakukan secara tatap muka, pemilik gawai sebaiknya memilih tempat pertemuan yang aman. Pilih tempat publik yang ramai sehingga keamanan transaksi bisa lebih terjamin.
7. Pertimbangan Legal dan Etika
Pastikan gawai bekas yang ingin dijual tidak bermasalah dengan IMEI atau ESN. Dengan kata lain, gawai tersebut bukan hasil curian atau tidak didapatkan secara ilegal, sehingga pemilik barunya bisa menggunakan gawai tersebut tanpa kesulitan.
Pada gawai Apple, pemilik juga perlu menonaktifkan kunci mereka. Dengan begitu, pengguna baru bisa memakai perangkat tersebut tanpa terkendala.
8. Purnajual
Simpan semua bukti transaksi jual beli gawai bekas dan beragam data penting yang terkait. Sebagai contoh, informasi pembeli, harga jual, serta tanggal transaksi. Hal ini penting untuk disimpan demi menghindari kemungkinan perselisihan di lain waktu.
9. Tak Menunda Jual
Ketika pemilik gawai sudah beralih ke gawai baru, jangan menyimpan gawai sebelumnya terlalu lama. Semakin lama didiamkan dan tak dijual, nilai jual gawai bekas akan semakin menurun