Selasa 31 Oct 2023 18:29 WIB

DPR Berkalung Syal Palestina: Wujud Solidaritas

DPR menyuarakan kemerdekaan Palestina.

Rep: Nawir Arsyad/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah anggota DPR mengenakan syal Palestina saat mengikuti Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan II Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023). Pengenaan syal oleh anggota DPR itu sebagai bentuk solidaritas dan dukungan kepada Palestina yang tengah menghadapi serangan Israel yang telah mengakibatkan ribuan korban meninggal.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Sejumlah anggota DPR mengenakan syal Palestina saat mengikuti Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan II Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023). Pengenaan syal oleh anggota DPR itu sebagai bentuk solidaritas dan dukungan kepada Palestina yang tengah menghadapi serangan Israel yang telah mengakibatkan ribuan korban meninggal.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua DPR Puan Maharani resmi membuka Masa Persidangan II Tahun Sidang 2023-2024 lewat rapat paripurna yang digelar hari ini. Terdapat pemandangan menarik, di mana seluruh anggota DPR yang hadir dalam forum tersebut mengenakan syal bergambar bendera Palestina.

Syal Palestina tersebut dibagikan oleh Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) yang bekerja sama dengan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tak memandang agama, suku, ataupun ras, hampir semua legislator mengalungkan syal tersebut.

Baca Juga

Dalam rapat paripurna, anggota DPR Fraksi PKS Syahrul Aidi Maazat menjelaskan, pengalungan syal tersebut merupakan simbol dukungan kepada rakyat Palestina. Termasuk dukungan kepada pemerintah Indonesia untuk terus mendukung Palestina.

"Bukti wujud dari solidaritas kita itu, khususnya anggota parlemen dalam memakai syal Palestina dan juga sebagai Ketua Grup Kerja Sama Bilateral Indonesia-Palestina, kami akan menyampaikan sikap dan dukungan kepada pemerintah," ujar Syahrul di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

DPR lewat Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) juga terus menyuarakan kemerdekaan Palestina. Salah satunya ketika solidaritas tersebut disampaikan pada Sidang Umum ke-147 Parlemen Dunia atau Inter-Parliamentary Union (IPU) di Luanda, Angola.

Indonesia, tegas Syahrul, tidak akan pernah bosan untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina. Apalagi Israel telah menunjukkan kekejamannya dan tak pandang bulu terhadap warga Palestina, bahkan ke anak-anak.

"Pimpinan BKSAP meminta kepada amnesti internasional agar membawa Benyamin Netanyahu ini ke (mahkamah) kriminal internasional (atas kasus) kejahatan perang. Oleh karena itu kita di parlemen Indonesia suasana ini harus kita hidupkan," ujar Syahrul.

"Maka dalam bentuk itu kita buat pernyataan dukungan dalam bentuk syal," sambungnya.

Anggota DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinto Pasaribu juga menyerukan hal yang sama dalam rapat paripurna. Sesuai sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengecam serangan Israel, Indonesia perlu terus mendukung Palestina.

"Kita menyuarakan ini karena konstitusi, ruh dan jiwa semangat bangsa. Apa hari ini yang terjadi krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina," ujar Masinton.

Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus mendesak agar resolusi dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait konflik Palestina-Israel harus benar-benar dilaksanakan. Sebab, jatuhnya korban jiwa yang lebih banyak harus dapat dicegah.

"Tentunya salah satu kita terlibat dalam mendukung sampai jadi, itu peran Indonesia ada di situ dan sebelumnya kita salut kepada pemerintah. Dalam hal ini Menteri Luar Negeri yang telah menyampaikan, katakan suara-suara atau pendapat dari pemerintah Indonesia untuk masalah Palestina itu," ujar Lodewijk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement