Selasa 31 Oct 2023 18:53 WIB

Sharon Stone Nyaris Meregang Nyawa Saat Alami Gaslighting Medis, Apa Itu?

Gaslighting medis paling sering dialami oleh pasien perempuan dan pasien obesitas.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolandha
Sharon Stone
Foto: Matt Sayles/AP
Sharon Stone

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Sharon Stone sempat merasa putus asa saat merasakan gejala serangan strok pada 2001. Betapa tidak, tenaga medis yang seharusnya menanggapi keluhan Stone dengan serius justru menuduh Stone hanya berpura-pura.

Semua ini bermula ketika Stone datang ke rumah sakit dengan keluhan yang dia curigai sebagai strok. Tim dokter lalu melakukan tes angiogram pada Stone namun tak menemukan hasil apa-apa.

Baca Juga

"Dan mereka menganggap saya hanya berpura-pura," ungkap Stone, seperti dilansir Yahoo Life pada Selasa (31/10/23).

Tim dokter hampir saja memulangkan Stone dalam kondisi seperti itu. Namun untungnya, sahabat Stone berhasil meyakinkan para dokter untuk melakukan tes angiogram yang kedua kali pada Stone.

Melalui tes kedua inilah, tim dokter baru berhasil menemukan adanya perdarahan di otak Stone. Kondisi ini dikenal sebagai strok hemoragik.

"Arteri vertebralis saya pecah. Saya bisa mati bila mereka memulangkan saya ke rumah," tambah Stone.

Stone mengungkapkan bahwa dirinya mengalami perdarahan di otak selama sembilan hari. Pada saat itu, Stone hanya memiliki harapan hidup sekitar 1 persen saat menjalani operasi otak.

Stone mengatakan, dia benar-benar merasa seperti akan meninggal dunia saat terkena stroke. Dia bahkan sempat meminta sang ibu untuk bergegas ke rumah sakit agar dia bisa berpamitan sebelum dirinya benar-benar meninggal dunia.

Tak hanya itu, Stone juga sempat mengalami fenomena yang kerap dirasakan oleh orang-orang menjelang kematian. Fenomena tersebut adalah melihat pancaran cahaya putih dan melihat kerabat yang sudah meninggal dunia. Kabar baiknya, nyawa Stone berhasil terselamatkan berkat sebuah prosedur medis bernama endovascular coiling.

Apa itu gaslighting medis?

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement