REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Google membuat aplikasi Android lebih aman dengan memperkenalkan fitur baru. Mereka mengumumkan hal ini dalam unggahan blog untuk pengembang. Publik akan memiliki akses ke fitur yang dikenal dengan Credential Manager ini mulai 1 November 2023.
Credential Manager adalah alat khusus untuk Android. Ini memungkinkan pengguna menyimpan informasi penting, seperti nama pengguna, kata sandi, dan kunci sandi. Pengguna bisa menggunakan kredensial ini untuk memastikan keamanan akun.
Melansir GizChina, Rabu (1/11/2023), fitur ini dapat digunakan dengan berbagai metode login seperti menggunakan sidik jari atau mengetikkan kata sandi. Ini adalah solusi terpadu untuk membuat ponsel Android lebih aman.
Pengenalan Credential Manager di Android 14 diharapkan membawa peningkatan signifikan pada autentikasi aplikasi. Dengan Credential Manager, aplikasi dapat memberi pengguna opsi login biometrik yang nyaman menggunakan kunci sandi.
Hal ini akan menghasilkan proses masuk yang lebih lancar, terutama bagi mereka yang lebih memilih metode biometrik dibandingkan mengingat kata sandi. Selain itu, pengelola sandi pihak ketiga seperti 1Password dapat menggunakan API ini untuk menawarkan pengalaman yang lebih terintegrasi kepada pengguna, terutama saat pengguna memilih alternatif selain Pengelola Sandi Google.
Di Google I/O tahun ini, Google memberikan pernyataan tentang alasan di balik dorongan kunci sandi di Android. Dalam unggahan blog baru-baru ini, Google menyebutkan rencananya untuk menghapuskan beberapa API autentikasi secara bertahap, sehingga menyederhanakan proses bagi pengembang yang kini akan mengandalkan Credential Manager untuk autentikasi pengguna.
Langkah ini bertujuan untuk menyederhanakan proses autentikasi, mendorong lebih banyak aplikasi pihak ketiga untuk mengadopsi metode ini, dengan beberapa contoh penting seperti WhatsApp dan Uber sudah menerapkannya.
Kunci sandi berfungsi sebagai alternatif yang nyaman, memanfaatkan metode autentikasi bawaan perangkat. Ini berarti pengguna dapat mengakses layanan seperti Gmail, PayPal, atau iCloud dengan mudah menggunakan Face ID di iPhone, sensor sidik jari di ponsel Android, atau Windows Hello di PC.
Credential Manager ini menyederhanakan proses login, meningkatkan keamanan dan pengalaman pengguna. Kemudian, kunci sandi dibuat dengan teknologi WebAuthn, pembuatan kunci sandi yang melibatkan dua kunci berbeda.
Salah satu kunci ini disimpan oleh situs web atau layanan tempat akun pengguna terdaftar, sedangkan kunci lainnya adalah kunci pribadi yang disimpan di perangkat yang digunakan untuk mengonfirmasi identitas. Sistem dua kunci ini meningkatkan keamanan dan verifikasi.
Tetapi bagaimana jika ponsel rusak atau kunci sandi hilang? Pengguna dapat menggunakan kunci sandi di beberapa perangkat, sehingga pengguna mungkin memiliki opsi cadangan. Selain itu, banyak layanan yang menyertakan kunci sandi menawarkan cara alternatif untuk mengautentikasi ulang, seperti melalui nomor telepon, alamat email, atau kunci keamanan perangkat keras.
Credential Manager memastikan bahwa pengguna dapat memperoleh kembali akses ke akun pengguna meskipun perangkat hilang. Sistem pengelolaan kata sandi Apple dan Google sudah menyediakan dukungan untuk kunci sandi, begitu pula aplikasi pengelola kata sandi populer seperti 1Password dan Dashlane.
Selain itu, 1Password telah memperkenalkan direktori online yang berisi daftar layanan yang memungkinkan pengguna untuk masuk menggunakan kunci sandi. Hal ini semakin memperluas kenyamanan dan keamanan otentikasi berbasis kunci sandi.