REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Barat mengungkapkan, sidik jari pada mobil Alphard dalam kasus pembunuhan ibu dan Anak di Subang, hilang. Diduga sidik jari hilang karena sudah dibersihkan terlebih dahulu.
Seperti diketahui jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan dalam bagasi mobil Alphard di rumah korban di Jalancagak, Subang.
"Kita belum tahu hilangnya seperti apa, yang jelas tidak ditemukan sidik jari di mobil Alphard terutama di area kemudi, setir dan sebagainya, keliatan sih sepertinya ada yang membersihkan," ucap Dirkrimum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan di Mapolda Jawa Barat, Rabu (1/11/2023).
Ia melanjutkan telah melakukan tes DNA ulang pada bercak darah yang berada di mobil Alphard. Namun, dari seluruh saksi dan tersangka yang dicocokkan belum ditemukan yang sama.
"Yang kita lakukan pemeriksaan di sini, kita ambil DNA ulang karena DNA Mr X yang di mobil Alphard itu bentuknya darah. Di belakang, di bawah jenazah itu ditemukan DNA Mr X dan itu dugaan yang masih kita dalami," kata dia.
Sejauh ini, dari banyak pihak yang sudah dimintai tes belum ada yang cocok. Oleh karena itu penyidik mengejar saksi-saksi yang belum diperiksa dan belum diambil DNA.
"Dari sekian orang yang sudah kita mintai belum ada kecocokan. Makanya, siapa saksi yang belum diperiksa dan belum diambil DNA-nya sekarang kita kejar terus," kata dia.
Dengan fakta tersebut, Surawan menambahkan, penyidik belum mengarah kepada adanya dugaan eksekutor di luar para tersangka. "Kita belum menduga ke arah sana, kita teliti dulu DNA-nya apakah orang dekat korban atau orang lain lagi," kata dia.
Lima orang tersangka dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yaitu Yosep Hidayah suami dan ayah korban. M Ramdanu alias Danu keponakan korban, Mimin istri kedua Yosep Hidayah, Arighi dan Abi anak tiri Yosep.