Rabu 01 Nov 2023 17:50 WIB

Alami Nyeri Tulang Belakang? Dokter Sarankan Tetap Bergerak Aktif

Nyeri tulang belakang bisa dikurangi dengan obat-obatan.

Red: Nora Azizah
Saat mengalami nyeri tulang belakang sebaiknya disarankan untuk tetap bergerak aktif dan tidak terus istirahat.
Foto: www.freepik.com.
Saat mengalami nyeri tulang belakang sebaiknya disarankan untuk tetap bergerak aktif dan tidak terus istirahat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis bedah saraf RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr dr Mohamad Saekhu, SpBS(K), mengatakan, individu yang mengalami nyeri tulang belakang patutnya beraktivitas seperti biasa supaya tubuh tidak melemah, apalagi jika nyeri hanya sementara. “Kalau mengalami nyeri tulang belakang, usahakan tetap aktif dan jangan istirahat, nyerinya bisa dikurangi dengan obat-obatan,” kata Saekhu dalam diskusi daring yang diikuti di Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Nyeri pada tulang belakang pasti pernah dialami semua orang setelah melakukan kegiatan yang menguras tenaga atau karena kejadian tertentu, dan dalam sebagian besar kasus reda dengan sendirinya atau dengan obat parasetamol, ucapnya. Saekhu mengatakan, nyeri terjadi karena tulang belakang tidak mampu menopang tubuh. Namun karena otot dalam tubuh juga berperan dalam menopang tubuh, nyeri tidak akan muncul apabila otot kuat.

Baca Juga

Nyeri tulang belakang bisa pula muncul karena penyebab yang lebih parah, seperti kecelakaan, penyakit penuaan atau degenerasi, infeksi, ataupun tumor yang akan ditentukan oleh diagnosis medis. Ia mengatakan, pertolongan medis baru diperlukan apabila nyeri tersebut tidak kunjung hilang bahkan setelah mengonsumsi obat-obatan. Tenaga medis kemudian akan memeriksa apakah nyeri tersebut adalah karena masalah otot, tulang, atau justru merupakan gejala penyakit.

Selain itu, ia berkata tidak ada pantangan aktivitas, termasuk aktivitas olahraga, bagi individu yang mengalami nyeri tulang belakang karena aktivitas sehari-hari justru harus diupayakan dijalani seperti biasa. Aktivitas secara normal itu bahkan juga harus diupayakan bagi individu yang akan dan sudah menjalani operasi tulang belakang untuk mempertahankan kekuatan otot dan tulang, katanya.

“Tidak ada (aktivitas) yang harus dihindari, yang harus dihindari justru tidur-tiduran terus,” kata Saekhu yang meraih gelar doktornya di Universitas Indonesia itu.

Meski tidak ada pantangan olahraga, Saekhu mengatakan, harus dipastikan olahraga tersebut adalah yang membuat otot kuat dan tidak menimbulkan beban hentakan yang terlalu besar pada tulang belakang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement