REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Kementerian Luar Negeri Israel mengecam kebijakan pemerintah Honduras untuk menarik duta besarnya dari Israel sebagai protes atas pertempuran di Gaza. “Keputusan pemerintah Honduras untuk menarik duta besarnya mengabaikan hak Israel untuk membela diri melawan organisasi teroris Hamas, yang lebih buruk dari ISIS,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Haiat, di platform media sosial X, sebelumnya Twitter.
Haiat menyebut Hamas telah membunuh lebih dari 1.400 orang, menculik 240 orang, di antaranya anak-anak, bayi, wanita dan orang tua, dan masih menyandera mereka. "Israel akan melawan teroris Hamas sampai Hamas tersingkir dari Jalur Gaza,” katanya seperti dilansir Times of Israel.
“Kami memperkirakan pemerintah Honduras akan mengutuk Hamas, mendukung hak Israel untuk membela diri, dan tidak mengambil keputusan yang mendukung terorisme Hamas,” kata Haiat menambahkan.
Honduras adalah negara Amerika Latin terbaru yang menunjukkan penolakannya terhadap operasi Israel di Gaza. Awal pekan ini, Israel mengkritik Bolivia, Chile, dan Kolombia karena mengambil langkah diplomatik sebagai protes atas operasi militernya di Gaza.