REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sekitar 500 rumah warga di Kota Bogor, Jawa Barat, dilaporkan terdampak bencana yang terjadi pada 31 Oktober-2 November 2023. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengupayakan bantuan perbaikan bagi rumah terdampak bencana yang mengalami kerusakan kategori berat.
Menurut Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, pemkot tengah mengajukan penggunaan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk membantu perbaikan rumah terdampak bencana yang rusak berat.
“Sekitar 500 rumah terdampak (bencana), mulai dari kerusakan ringan sampai berat. Kita sedang mengajukan BTT untuk perbaikan rumah yang memang terdampak dan rusak berat saja,” kata Dedie, Sabtu (4/11/2023).
Dedie mengakui pemkot tidak bisa memberikan bantuan untuk semua rumah yang terdampak bencana. Ia mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor kini tengah mendata rumah yang mengalami kerusakan berat saja.
Jika harus mengungsi sementara, menurut Dedie, akan diupayakan bantuan untuk hunian sementara selama sekitar dua bulan. “Nanti selanjutnya bisa dipindahkan ke rusunawa,” ujar Dedie.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Teofilo Patrocinio Freitas mengatakan, ratusan rumah terdampak bencana itu tersebar di wilayah Kecamatan Tanah Sareal, Bogor Barat, Bogor Tengah, dan Kecamatan Bogor Utara.
Menurut Teofilo, BPBD sudah menyiapkan hunian sementara bagi warga terdampak bencana yang rumahnya rusak berat dan tidak bisa ditempati. “Yang benar-benar ambruk, tua renta, tidak berdaya, itu paling kan 10-20 (rumah). Nah, itu yang kita ‘huntarakan’, jadi enggak semua 500 itu,” kata dia.