Senin 06 Nov 2023 16:58 WIB

Kisah Desa Palestina yang Jauh dari Wilayah Pendudukan Zionis Israel

Desa ini merupakan tempat terjadinya Pertempuran Jenin pada 1948.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah menara masjid terlihat di belakang bangunan yang rusak menyusul penggerebekan Israel di kamp pengungsi Jenin, di kota Jenin, Tepi Barat, 3 November 2023.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Sebuah menara masjid terlihat di belakang bangunan yang rusak menyusul penggerebekan Israel di kamp pengungsi Jenin, di kota Jenin, Tepi Barat, 3 November 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah desa di Kota Jenin wilayah Tepi Barat, Palestina menjadi saksi bisu datangnya penjajah zionis Israel pada 1948. Desa tersebut saat itu bernama Mutsallats Janzour dan kini diganti dengan nama Mutsallats Syuhada.

Desa ini merupakan salah satu tempat di mana orang-orang Arab terpaksa mengungsi dari tanah mereka untuk berlindung setelah terjadi Peristiwa Nakba 1948. Bahkan anak-anak desa berubah menjadi pahlawan yang melawan musuh di setiap kesempatan yang ada, sekalipun dengan kemampuan yang paling sederhana.

Baca Juga

Dikutip di Arabic Post, penamaan Mutsallats Syuhada (Segitiga para Syahid) pada desa tersebut tidak datang dengan sendirinya. Desa ini merupakan tempat terjadinya Pertempuran Jenin pada 1948.

Sejumlah tentara Irak tewas di sana sebagai syuhada demi membebaskan kota dari pendudukan zionis Israel. Inilah mengapa desa itu dikenal sebagai Mutsallats Syuhada.

Pada masa Mandat Inggris, yaitu sebelum terjadi Peristiwa Nakba 1948 dan awal pendudukan Israel, Mutsallats Janzour adalah desa yang menghubungkan tiga kota di Palestina, yakni Jenin, Nablus, dan Qabatiya. Penduduk Mutsallats Janzour sebagian besarnya berasal dari kota Jazm di Haifa, kota Hadera, dan beberapa kota lain di kawasan Jalur Hijau.

Namun pada 1948, dengan dimulainya pertempuran antara Yahudi dan Arab, warga Palestina diusir dari rumah dan tanah mereka akibat pendudukan Israel. Pertumpahan daerah pun tak dapat terelakkan di daerah yang berada di selatan kota Jenin itu.

Bentrokan berdarah terjadi...

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement