REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah desa di Kota Jenin wilayah Tepi Barat, Palestina menjadi saksi bisu datangnya penjajah zionis Israel pada 1948. Desa tersebut saat itu bernama Mutsallats Janzour dan kini diganti dengan nama Mutsallats Syuhada.
Desa ini merupakan salah satu tempat di mana orang-orang Arab terpaksa mengungsi dari tanah mereka untuk berlindung setelah terjadi Peristiwa Nakba 1948. Bahkan anak-anak desa berubah menjadi pahlawan yang melawan musuh di setiap kesempatan yang ada, sekalipun dengan kemampuan yang paling sederhana.
Dikutip di Arabic Post, penamaan Mutsallats Syuhada (Segitiga para Syahid) pada desa tersebut tidak datang dengan sendirinya. Desa ini merupakan tempat terjadinya Pertempuran Jenin pada 1948.
Sejumlah tentara Irak tewas di sana sebagai syuhada demi membebaskan kota dari pendudukan zionis Israel. Inilah mengapa desa itu dikenal sebagai Mutsallats Syuhada.
Pada masa Mandat Inggris, yaitu sebelum terjadi Peristiwa Nakba 1948 dan awal pendudukan Israel, Mutsallats Janzour adalah desa yang menghubungkan tiga kota di Palestina, yakni Jenin, Nablus, dan Qabatiya. Penduduk Mutsallats Janzour sebagian besarnya berasal dari kota Jazm di Haifa, kota Hadera, dan beberapa kota lain di kawasan Jalur Hijau.
Namun pada 1948, dengan dimulainya pertempuran antara Yahudi dan Arab, warga Palestina diusir dari rumah dan tanah mereka akibat pendudukan Israel. Pertumpahan daerah pun tak dapat terelakkan di daerah yang berada di selatan kota Jenin itu.
Bentrokan berdarah terjadi...