Selasa 07 Nov 2023 02:04 WIB

Bachtiar Nasir: Tidak Ada Sampah dan Fasilitas Rusak Saat Aksi Bela Palestina

Koordinator Aksi Bela Palestina siapkan 150 relawan kebersihan dan ambulans

Rep: Mabruroh/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang juga sebagai Ketua Pengarah Aksi Din Syamsuddin saat menghadiri Aksi Damai Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Kawasan Monas, Jakarta, Ahad (5/11/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang juga sebagai Ketua Pengarah Aksi Din Syamsuddin saat menghadiri Aksi Damai Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Kawasan Monas, Jakarta, Ahad (5/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Koordinator Lapangan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina, Ustadz Bachtiar Nasir mengatakan, aksi pela Palestina yang digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Monas, pada Ahad (5/11/2023) kemarin berlangsung dengan damai. Peserta aksi pulang dengan tertib, tanpa sampah dan tanpa merusak fasilitas publik.

Menurut ustadz Bachtiar, pihak UKPD Monas pun tidak melaporkan ada kerusakan pada fasilitas selama aksi berlangsung. “Pihak UKPD Monas, pengurusnya juga tidak ada tuntutan, tidak ada kerusakan, tidak ada fasilitas publik yang rusak, tidak ada yang demo, pulang dalam keadaan rapih,” terang ustadz Bachtiar di Gedung MUI Pusat, Senin (6/11/2023).

Bachtiar mengungkapkan, bahwa kesuksesan aksi di Monas ini tidak lepas dari peran dan jasa seluruh pihak yang terlibat. Yakni dari panitia, petugas keamanan, petugas medis, hingga petugas kebersihan.“Tim kebersihan ada 150 orang kita kerahkan dengan kantong, ambulan yang datang 45 unit, tenaga medis ada 140 orang, saya ucapkan terima kasih, kemudian ada keamanan 400 org, kita siapkan juga tenda makanan 50 unit, dan pedagang yang menggratiskan makanannya,” terang ustadz Bachtiar.

Dalam aksinya di Monas, MUI membuka donasi kemanusiaan untuk Palestina. Melalui perhitungan cepat, dana sebesar dua miliar rupiah terhimpun dalam aksi tersebut. 

Masyarakat mengirimkan bantuan kemanusian secara tunai, transfer dan melalui Q-RIS. Secara tunai saja, MUI membawa pulang uang sebanyak 14 karung.

“Fundraising seperti terlihat, jadi mekanismenya satu rekening saja ke MUI dan semua yang bertugas memakai atribut khusus, lalu kemudian  langsung disegel dan dikumpulkan satu tempat segera dan dikawal langsung oleh MUI sampai ke sini (kantor MUI),” kata ustadz Bachtiar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement