REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Prof Noor Achmad, membuka Konferensi Zakat Indonesia ke-7 di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Selasa (7/11/2023). Dalam sambutannya, Prof Noor mengatakan, telah menerima 133 makalah yang berpartisipasi dan diharapkan akan menghasilkan gagasan dan inovasi dalam memperkuat manajemen zakat nasional.
“Dalam forum akademis Indonesian Conference of Zakat ke-7 ini, saya ingin menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada 133 makalah yang telah berpartisipasi dan 96 makalah yang akan mengikuti sesi presentasi hari ini, baik dari penulis-penulis nasional maupun internasional,” ujarnya.
Menurut Prof Noor, kegiatan International Conference of Zakat (ICONZ) ke-7 ini akan berlangsung selama dua hari. Konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 500 peserta, dan akan dilaksanakan dengan menggunakan tiga bahasa, bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia.
“Kami berharap konferensi ini dapat menjadi wadah untuk memperkuat jaringan manajemen zakat di ranah akademis, untuk mendorong percepatan manajemen zakat nasional. Selain itu, diharapkan forum ini akan menghasilkan gagasan dan penelitian yang dapat mendukung dan memberikan inovasi dalam memperkuat manajemen zakat,” katanya.
Sebagaimana diketahui bersama, ujar Prof Noor, kemiskinan menjadi masalah global yang terus-menerus memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Berdasarkan data BPS, Indonesia mengalami kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada 2020 karena pandemi Covid-19.
Dari kemiskinan ini, juga menciptakan naiknya angka stunting yang merupakan salah satu masalah serius di Indonesia. “Tingginya tingkat stunting di negara ini juga erat dengan kemiskinan ekstrem di kalangan penduduk,” ujar dia.
Hingga akhirnya pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Dan dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia, Presiden mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Prof Noor berharap, diskusi dari ICONZ ke-7 hari ini, menjadi rekomendasi yang dapat diterapkan dalam manajemen zakat sehingga pengumpulan, distribusi, dan pemberdayaan dana zakat dapat menciptakan ketahanan dalam masyarakat, yang pada akhirnya dapat mengarah pada kesejahteraan sosial.
“Terakhir, saya ingin menyatakan rasa terima kasih saya yang tulus kepada semua peserta dan panitia atas terselenggaranya acara ini. Semoga acara ini dapat bermanfaat bagi kemajuan zakat di Indonesia dan dunia,” kata Prof Noor.
Rektor UMJ Prof Ma’mun Murod menyambut baik dan turut mengapresiasi kegiatan ICONZ ke-7. Ma’mun juga menyampaikan rasa terima kasihnya telah diberikan kesempatan, khususnya Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf Fakultas Agama Islam (FAI) menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan konferensi internasional ini. Ia pun memberikan gambaran pelaksanaan zakat di Kota Tangerang Selatan yang berfokus pada misi yang ada dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
Beberapa program inisiasi Pemkot Tangsel berkoordinasi dengan Baznas Tangsel. Di antaranya pemberdayaan disabilitas, bantuan kebencanaan, peningkatan gizi anak, pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak, serta pemberdayaan ekonomi.
Konferensi ini diselenggarakan oleh Baznas RI bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Institut Ilmu Quran (IIQ), Universitas Islam Asy-Syafi’iyyah, dan Universitas Pancasila. ICONZ kali ini mengusung tema Building Bridges to Economic Prosperity: Zakat’s Role in Driving Inclusive and Sustainable Transformation.