Kamis 09 Nov 2023 06:17 WIB

Tak Cuma Netanyahu, Ini Sederet Pejabat Israel yang Sama Kejamnya

Pemerintahan Netanyahu dianggap sebagai pemerintahan sayap kanan paling ekstrem

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pemerintahan Netanyahu kali ini dianggap sebagai pemerintahan sayap kanan paling ekstrem dalam sejarah Israel.
Foto: AP Photo/Abir Sultan
Pemerintahan Netanyahu kali ini dianggap sebagai pemerintahan sayap kanan paling ekstrem dalam sejarah Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pada Desember 2022, Benjamin Netanyahu kembali naik ke tampuk kekuasaan dalam pemerintahan Israel. Kali ini, Netanyahu menggandeng partai-partai sayap kanan garis keras untuk membentuk koalisi pemerintah. Pemerintahan Netanyahu kali ini dianggap sebagai pemerintahan sayap kanan paling ekstrem dalam sejarah Israel.

Ketika membentuk kabinet, Netanyahu menempatkan tokoh-tokoh ekstremis pro-pemukim Yahudi. Hal ini menyebabkan para pemukim ilegal Yahudi seperti mendapatkan angin segar untuk memperluas permukiman dan menindas warga Palestina. Ada beberapa menteri kabinet Netanyahu yang menjadi biang kerok atas meningkatnya kekerasan terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Baca Juga

Jajaran menteri biang kerok tersebut antara lain Menteri Keuangan, Bezalel Smotrich yang bernaung di bawah Kementerian Pertahanan. Dilansir Times of Israel, posisi Smotrich di Kementerian Pertahanan akan memberinya wewenang atas urusan sipil di Tepi Barat, termasuk pembangunan pemukiman. Sebagai pendukung setia permukiman, Smotrich mendesak untuk memperluas kedaulatan Israel atas Tepi Barat, sejalan dengan ideologi agama dan keamanan yang berpusat pada mempertahankan kendali Yahudi atas Tanah Israel yang disebutkan dalam kitab suci mereka.

Kemudian ada Menteri Misi Nasional, Orit Strock. Kementerian yang baru dibentuk ini memiliki sejumlah kekuasaan atas permukiman di Tepi Barat, dinas nasional, dan akademi pra-militer. Menteri ini juga  memisahkan departemen-departemen dari kementerian lain yang menangani identitas Yahudi dan budaya Yahudi, dengan seorang pejabat kementerian juga bertugas sebagai anggota panel perencanaan nasional dan lokal.

Netanyahu menunjuk Meir Porush sebagai menteri Yerusalem, tradisi dan Gunung Meron. Kementerian tersebut diubah namanya dari Kementerian Yerusalem dan Warisan dengan kesepakatan koalisi yang menyatakan kementerian tersebut sekarang fokus pada penguatan tradisi Yahudi, memperdalam pengetahuan dan hubungan seluruh bagian masyarakat Israel dengan tradisi dan memajukan proyek-proyek terkait. Porush sebelumnya menjabat sebagai wakil menteri perumahan dan pendidikan.

Tokoh politis yang paling kontroversial, Itamar Ben-Gvir juga bergabung dalam jajaran kabinet Netanyahu sebagai menteri keamanan nasional. Kementerian Keamanan Nasional yang baru dibentuk memiliki kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya atas Kepolisian Israel. Kesepakatan koalisi partai Ben-Gvir dengan Likud juga memberinya wewenang untuk mengambil alih pengawasan langsung seluruh Polisi Perbatasan, termasuk unit-unit di Tepi Barat yang saat ini berada di bawah wewenang Kementerian Pertahanan.

Koalisi pemerintahan Netanyahu menyebabkan peningkatan kekerasan...

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement