REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengatakan BSI Tower berkonsep green building merupakan salah satu wujud nyata komitmen perseroan dalam penguatan penerapan prinsip ESG. Hery menyebut penerapan ESG merupakan kewajiban perusahaan modern dalam menyeimbangkan bisnisnya.
"Komitmen kami tentunya bukan hanya menerapkan ESG melalui kinerja pada bisnis inti saja. Namun di seluruh aspek operasional termasuk gedung perkantoran," ujar Hery saat groundbreaking BSI Tower di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Dengan demikian, ucap Hery, BSI siap menyongsong masa depan untuk mewujudkan pertumbuhan dan kemajuan yang berkelanjutan sesuai prinsip syariah yang rahmatan lil alamin. Selain itu, ucap Hery, BSI juga fokus dan berkomitmen dalam penyaluran pembiayaan berkelanjutan.
"Hingga September 2023 pembiayaan berkelanjutan di BSI mencapai Rp 53,6 triliun yang didominasi sektor UMKM sebesar Rp 43,4 triliun, disusul pertanian Rp 4,9 triliun, eco-efficient product Rp3,3 triliun, energi terbarukan Rp 1,4 triliun dan proyek eco-green Rp 600 miliar," lanjut Hery.
Hery mengatakan beberapa strategi secara konsisten dilakukan di antaranya fokus pada pembiayaan yang sehat dan orientasi jangka panjang, akselerasi business process dan disiplin dalam monitoring kualitas pembiayaan. Dari sisi internal BSI, saat ini perseroan juga telah memiliki tiga program green activity di antaranya effisiensi energi, pengelolaan limbah dan pengurangan penggunaan kertas.
"BSI telah memiliki green building landmark Aceh, penggunaan solar panel di outlet BSI Mayestik dan Mataram serta kendaraan operasional 35 unit motor listrik," ucap Hery.
Hery menambahkan BSI juga telah berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon sebanyak 63,4 ton CO2, dan mendaur ulang plastik 17,2 ton limbah plastik hingga September 2023. BSI, lanjut Hery, berkomitmen menyalurkan pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan serta memiliki kualitas baik.