REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka elektabilitasnya semakin menguat di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Dari survei terbaru, duet Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut diyakini bisa mendominasi Jateng pada Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Lembaga dan Analisa Kebijakan Publik (Lanskap), Mochammad Thoha menjelaskan, kendati masih tertinggal dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, namun elektabilitas Prabowo-Gibran menunjukkan tren peningkatkan. Dia menyebut, sosok Gibran yang kuat di Jateng bisa menggerus elektabilitas Ganjar-Mahfud MD.
"Paslon Prabowo-Gibran berhasil memperoleh dukungan sebesar 30,1 persen. Probabilitas angka elektabilitas ini akan terus meningkat di Jawa Tengah," kata Thoha dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Berdasarkan survei Lanskap, elektabilitas Prabowo-Gibran bertengger di posisi pertama dengan total elektabilitas 40,0 persen. Adapun di posisi kedua ditempati pasangan Ganjar-Mahfud dengan 34,3 persen, dan duet Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar di urutan ketiga dengan 20,0 persen.
Thoha menyampaikan, elektabilitas Prabowo-Gibran di Jateng berpotensi terus melesat hingga pencoblosan pada 14 Februari 2023. Selain faktor Gibran, sambung dia, berbagai program prorakyat Presiden Jokowi menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk memilih Prabowo.
"Jadi dipandang sebagai tokoh yang representatif konsolidasi Prabowo-Jokowi, arus pemilih Jokowi yang loyal dan lintas partai akan semakin deras mengalir ke paslon ini," ucap Thoha.
Selain itu, Thoha menambahkan, adanya perubahan personal Prabowo juga menjadi daya tarik bagi para pemilih, terutama di kalangan muda. Prabowo yang kini kerap aktif di media sosial, terus memberikan ruang bagi anak muda untuk membangun Indonesia melalui dunia politik.
Dia juga mendapati, Prabowo kini tampil lebih sopan santun, ramah, terbuka, merangkul, dan egaliter. "Ada pengakuan dan kebijaksanaan Prabowo kepada generasi muda untuk ikut serta terlibat berkolaborasi dalam membangun negara bangsa melalui politik atau alih generasi," kata Thoha.