Jumat 10 Nov 2023 04:12 WIB

Kommaksi UMM 2023, Ajang Mencetak Sumber Daya Manusia Kreatif

Selama pandemi Covid-19, kegiatan ini sempat terhenti.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UMM.
Foto: Dokumen.
Kampus UMM.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Rangkaian Komunikasi UMM Beraksi (Kommaksi) menutup kegiatan Oktober dengan meriah. Agenda yang diselenggarakan Prodi Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menyediakan beragam kegiatan mulai dari colour pound serta eksebisi seni, talkshow bersama influencer nasional, hingga awarding.

Ajang tersebut sejalan dengan visi Prodi Ilmu Komunikasi (Ikom) UMM yakni mencetak sumber daya manusia kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. Terlebih lagi, Ikom Kampus Putih juga telah mengantongi akreditasi internasional FIBA-A.

Ketua Prodi Ikom UMM, Nasrullah menjelaskan, Kommaksi merupakan bentuk apresiasi kepada mahasiswa yang telah bekerja keras melaksanakan praktikum yang berat. Kommaksi memang sempat vakum karena pandemi Covid-19 kemarin.

"Hal itu tentu mendorong teman-teman untuk kembali melaksanakannya dengan konsep yang lebih meriah,” katanya.

Sementara itu, dalam sesi talkshow hadir dua alumnus Ikom UMM yang sukses menjalani hari sebagai influencer. Ada Wawa Yasaruna selaku announcer dan content creator serta Arul Dagul sebagai creator video gaming. 

Keduanya menyampaikan bahwa upaya menjadi influencer sangatlah 'mudah'. Rangkaian acara yang menarik Kommaksi ini berhasil mendapatkan perhatian khusus dari para mahasiswa dan pengunjung.

Salah satunya Ayunda Pinkan yang senang dan menilai bahwa ajang ini sangat seru dan asyik. Ia bahkan sukses membawa pulang penghargaan bersama timnya pada kategori audio visual 2.

Bersama tim, mereka sukses membuat iklan layanan masyarakat terkait program membatik bekerja sama dengan dengan Batik Mojo yang terletak di Kepanjen, Kabupaten Malang.

Ia sengaja memilih batik sebagai bahan praktikum audio visual. Hal ini karena ternyata membatik canting dapat mencegah stress dan depresi.

"Kami mengajak masyarakat untuk membatik bersama selama kurang lebih tiga bulan dan mendapatkan respons yang positif,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement