Jumat 10 Nov 2023 15:14 WIB

PUPR Percepat Pembangunan Rusun ASN di IKN, Target Tuntas Akhir 2024

Tiap hunian rusun terdiri dari living room, kitchen, tiga kamar dan dua kamar mandi

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Desain Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP Ibu Kota Negara Nusantara. PUPR mendorong percepatan pelaksanaan pembangunan Rumah Susun
Foto: ANTARA/HO-Kementerian PUPR
Desain Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP Ibu Kota Negara Nusantara. PUPR mendorong percepatan pelaksanaan pembangunan Rumah Susun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan tengah mendorong percepatan pelaksanaan pembangunan rumah susun (rusun) bagi para aparatur sipil negara (ASN) dan hankam yang akan bertugas di IKN Nusantara. Nantinya, para ASN-Hankam akan tinggal di unit rusun seluas 98 meter persegi (m2).

Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan, Pemerintah Indonesia ingin para ASN dan hankam yang nantinya akan bertugas di IKN Nusantara dapat tinggal di hunian yang layak.

“Kami membangun rusun dengan desain bangunan hijau dan tentunya unit hunian yang nyaman karena dilengkapi dengan meubelair di dalamnya. Jadi, ASN tinggal masuk membawa pakaian dan peralatan seperlunya," ujar Iwan, Jumat (10/11/2023).

Ia mengatakan, setiap unit hunian terdiri dari living room, kitchen, service area, tiga kamar tidur, dan dua kamar mandi. "Konsep pembangunan IKN mengadopsi konsep kota terpadu. Karena mayoritas ASN yang pindah ke sana merupakan ASN generasi milenial, kami mendesain unit hunian tersebut dengan desain minimalis," katanya menambahkan. 

Sebanyak 47 Tower Rusun ASN-Hankam berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan IKN sub-WP 1A dengan total lahan seluas 45,91 hektare. 

Masing-masing tower dibangun setinggi 12 lantai. Dimana lantai satu dan dua dimanfaatkan untuk podium fasos/fasum, sedangkan 10 lantai sisanya untuk hunian. Dalam proses pembangunan Rusun ASN-Hankam di IKN Nusantara, Kementerian PUPR menerapkan sedikitnya tiga kriteria pelaksanaan pembangunan dengan prinsip environmental, social, and governance (ESG) atau lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST).

“Kita dituntut tidak hanya merencanakan bangunan yang canggih yang dapat dibanggakan dan sebagai sebuah show case tingkat dunia untuk penerapan bangunan hijau dan cerdas dengan teknologi terkini yang mendukung pengurangan efek gas rumah kaca,” kata Iwan Suprijanto.

Secara keseluruhan, dari 47 tower rusun ASN-Hankam memiliki total 2.820 unit dengan tipe 98 meter persegi untuk setiap unitnya.

Pembangunan rusun terdiri dari 31 rusun untuk ASN dengan jumlah 1.860 unit untuk menampung 5.580 orang. Kemudian rusun hankam terdiri atas tujuh rusun untuk personel Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) serta sembilan rusun untuk Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan total 960 unit menampung 2.880 personel. 

Pembangunan 47 tower rusun bagi ASN dan hankam dilaksanakan selama 19 bulan dengan target selesai seluruhnya pada Desember 2024. Saat ini progress-nya telah pada tahap persiapan konstruksi. Dan ditargetkan pada akhir 2024 dapat selesai.

“Kami mendapat challenge dari Bapak Menteri PUPR, minimal pada Juli 2024 sudah terbangun 12 tower beserta meubelair-nya, sehingga harapannya sudah dapat langsung dihuni," kata Iwan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement