Sabtu 11 Nov 2023 16:39 WIB

Komisi Informasi Ingatkan WNI di Malaysia Soal Keterbukaan Informasi Pemilu 2024

Pemilu 2024 harus berjalan lancar.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi kegiatan WNI di Malaysia.
Foto: ANTARA/Agus Setiawan
Ilustrasi kegiatan WNI di Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Informasi (KI) Pusat Arya Sandhiyudha mengingatkan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia mengenai urgensi pelaksanaan keterbukaan informasi publik pada Pemilu 2024. Arya mendorong mereka memperoleh hak informasi yang sama seperti WNI di dalam negeri. 

"Hak-hak informasi warga negara tersebut harus didapat, baik bagi yang berada di dalam negeri ataupun luar negeri," kata Arya dalam keterangan pers pada Sabtu (11/11/2023). 

Baca Juga

Hal itu disampaikan Arya saat delegasi KI Pusat melaksanakan studi banding ke Malaysia bersama dengan Komisioner Bidang Penelitian dan Dokumentasi (Litdok) KI Pusat Rospita Vici Paulyn, Komisioner Bidang Advokasi Sosialisasi dan Edukasi (ASE) Samrotunnajah Ismail, dan Komisioner Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi (PSI) Syawaludin pada 3-5 November 2023.

Arya menyebut studi banding tersebut membahas pendekatan keterbukaan informasi publik (KIP) dan tata kelola pemerintahan yang baik (good government) di Indonesia dan Malaysia, terutama menjelang Pemilu 2024 di Tanah Air.

"KI Pusat mengambil bagian untuk memastikan semua penyelenggara yang terdiri dari KPU, Bawaslu, dan DKPP bersama partai politik peserta Pemilu 2024 mempraktikkan keterbukaan informasi publik," ujar Arya. 

Arya juga mengapresiasi inisiatif positif dari elemen pemerintah Malaysia dan elemen perguruan tinggi untuk meningkatkan hubungan baik kedua negara. Ini termasuk dalam aspek keterbukaan informasi publik dan tata kelola pemerintahan yang baik.

Arya menjamin KI Pusat ikut mengawasi praktik keterbukaan informasi publik WNI yang berada di Malaysia. Sebab Negeri Jiran merupakan salah satu negara asing dengan jumlah WNI terbanya di dunia. 

"KI Pusat mengedukasi ke KBRI Malaysia dan masyarakat Indonesia di Malaysia soal keterbukaan informasi," ucap Arya. 

Selain itu, Arya mendorong kerja sama riset dan edukasi keterbukaan informasi Indonesia-Malaysia saat menjadi narasumber dalam kunjungan delegasi KI Pusat ke Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Universiti Teknologi Mara (UiTM). Arya berharap kerja sama yang telah dirintis tersebut dapat terwujud pada tahun depan. 

"Kami menyambut terbuka dan senang hati membantu jika ada riset, tulisan jurnal, kunjungan lapangan tentang KIP," ujar Arya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement