REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Para dai diminta untuk terus menyuarakan simpati dan membela Palestina dari serangan Israel. Momen-momen yang dapat digencarkan pembelaan terhadap Palestina bisa dilaksanakan di berbagai kesempatan di samping khutbah Jumat.
"Selain mimbar khutbah Jumat, momen-momen yang tepat bagi para dai untuk menyuarakan simpati dan membela Palestina, khususnya bagi umat Islam Indonesia adalah memanfaatkan pengajian-pengajian rutin di masjid, musholla dan tempat-tempat lain untuk mengawali muqaddimah pengajiannya dengan mengingatkan berbagai macam nikmat Allah pada kita, yang sebagian besar tidak dimiliki oleh saudara-saudara kita di Palestina, nikmat kemerdekaan, nikmat kedamaian, keamanan, kenyamanan dan lain-lain. Nyawa mereka sekarang terancam, tidak ada tempat berlindung yang aman dan nyaman," kata Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) KH. Ahmad Kusyairi Suhail, pada Ahad (12/11/2023).
Kh Suhail juga mengajak para dari agar membaca qunut nazilah mendoakan rakyat Palestina. Kemudian juga pada dai menghimbau umat agar ikut berdonasi dapat melalui zakat infak dan sedekah kepada lembaga-lembaga yang terpercaya.
"Mensosialisasikan melalui beragam media sosial dan lain-lain, mengingatkan umat untuk selalu menyertakan saudara kita seiman di Palestina dalam doa-doa, baik di dalam sholat maupun di luar sholat," kata Kh Suhail.
Adapun Israel meluncurkan kampanye militer tanpa henti di Jalur Gaza pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 11 ribu orang Palestina, termasuk 4.506 anak-anak, 3.027 wanita, dan 678 orang tua, dan melukai lebih dari 27.490.
Pasukan Israel juga memberlakukan pengepungan di kantong 2,3 juta orang, menghentikan masuknya pasokan medis, bahan bakar, air, dan makanan yang sangat dibutuhkan.
Sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menghimbau pada umat Islam untuk mendukung perjuangan Palestina, seperti gerakan menggalang dana kemanusiaan dan perjuangan, mendoakan untuk kemenangan, dan melakukan shalat ghaib untuk para syuhada Palestina.