REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Militer Israel membagikan video dan foto-foto yang menunjukkan apa yang mereka sebut senjata-senjata yang disimpan Hamas di ruang bawah tanah sebuah rumah sakit anak-anak di Gaza. Militer Israel juga mengeklaim di tempat itu juga Hamas menahan para sandera.
Juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, pasukan Israel menemukan sebuah pusat komando dengan gudang senjata termasuk granat, rompi bunuh diri, dan bahan peledak lainnya yang disimpan pejuang Hamas di ruang bawah tanah Rumah Sakit Rantissi, rumah sakit anak yang memiliki spesialisasi dalam merawat pasien kanker.
"Dan kami juga menemukan tanda-tanda yang mengindikasikan Hamas menyandera di sini," katanya dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan televisi, Selasa (14/11/2023).
"Ini sedang dalam penyelidikan kami. Namun, kami juga memiliki informasi intelijen yang memverifikasinya," ujarnya.
As part of an Israeli claim that Al Rantisi Hospital in #Gaza was used by Hamas for military purposes, this soldier says that a calendar, with crossed-out days, is a "list that says we are in an operation. The operation against Israel."
He also points to the days of the week… pic.twitter.com/MVM7gF13jc
— Quds News Network (@QudsNen) November 13, 2023
Ia menunjukkan rekaman yang terlihat seperti tempat tinggal yang belum sempurna, termasuk dapur kecil, serta terowongan-terowongan di dekatnya yang menurutnya mengarah ke rumah seorang komandan senior angkatan laut Hamas.
"Hamas mengambil alih seluruh wilayah ini dan melancarkan perangnya melawan Israel dari rumah sakit ini," katanya.
Selain itu, pasukan Israel menemukan sepeda motor dengan bekas tembakan yang menurutnya digunakan untuk membawa sandera ke Gaza setelah serangan mendadak pada 7 Oktober ketika Hamas menggelar serangan mendadak ke ke Israel selatan.
Sebagai pembalasan serangan itu Israel melancarkan pengeboman yang intens di Jalur Gaza dan menindaklanjutinya dengan operasi darat yang membuat pasukannya merangsek masuk jauh ke dalam daerah kantong tersebut. Pejabat kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 11.000 orang tewas dalam serangan-serangan Israel.
Pada Senin (13/11/2023) kemarin, tank-tank Israel diposisikan di luar gerbang rumah sakit Al Shifa, rumah sakit utama di Gaza di mana ratusan pasien masih menunggu untuk dievakuasi.
Selama invasi berlangsung, Israel menuduh Hamas menggunakan rumah sakit dan infrastruktur sipil lainnya untuk menyembunyikan pusat komando dan posisi senjata serta menggunakan warga sipil dan pasien rumah sakit sebagai perisai manusia.
Hamas dan otoritas rumah sakit di Gaza membantah fasilitas kesehatan digunakan dengan cara ini. Tidak ada komentar langsung dari Hamas atas pernyataan terbaru Israel tersebut.
PBB telah menyerukan penghentian serangan terhadap layanan kesehatan di Gaza. Israel mengatakan mereka mengizinkan evakuasi pasien dan warga sipil.