Jumat 17 Nov 2023 18:14 WIB

Orang Tua Ngontenin Anak, Ini Beberapa Hal yang Dilarang

Ada beberapa hal yang sebaiknya tak dibagikan orang tua di medsos.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
Keluarga (ilustrasi). Ada beberapa yang perlu diperhatikan orang tua sebelum membuat konten anak.
Foto: MGROL100
Keluarga (ilustrasi). Ada beberapa yang perlu diperhatikan orang tua sebelum membuat konten anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – YouTuber Jess No Limit mendapat kritikan karena kerap membuat konten bersama anaknya yang masih bayi berusia 2 bulan. Tindakan tersebut dinilai kurang etis oleh  warganet dinilai kurang etis oleh subscribers dan followers-nya karena menjadikan anak sendiri sebagai alat untuk mengejar adsense.

Tak hanya Jess No Limit, beberapa public figure juga kerap membuat konten bersama anak, misalnya Ria Ricis, Baim Wong, dan Raffi Ahmad. Sebenarnya, adakah panduan atau batasan yang perlu orang tua tahu sebelum membuat konten anak mereka?

Baca Juga

Menanggapi ini, psikolog anak dan remaja Ruang mekar Azlia, Dhisty Azlia Firnady angkat bicara. Menurut dia, sebenarnya tidak ada patokan mengenai batas usia kapan boleh memuat konten tentang anak.

“Namun, kalau mau post lebih baik jika anak sudah lebih besar atau mulai paham. Orang tua perlu minta persetujuan anak dulu sebelum post,” kata Dhisty kepada Republika.co.id, Jumat (17/11/2023).

Dhisty menjelaskan sebenarnya sharing parenting (sharenting) yang berlebihan bisa berdampak tidak baik bagi anak. Ini bisa melanggar hak privasi anak, meningkatkan risiko penyalahgunaan informasi pribadi dan foto anak, dan meningkatkan risiko keamanan seperti penculikan dan pelecehan seksual.

“Juga bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman pada anak dan meningkatkan risiko masalah emosional,” ujarnya.

Oleh karena itu, sebelum membuat konten tentang anak, orang tua perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, minta izin pada anak jika ingin merekam, mengambil foto, dan mengunggah dirinya.

Cara ini bisa mengajarkan consent (persetujuan) dan setting boundaries (penerapan batas). Orang tua wajib menghargai pilihan anak jika mereka menolak.

Kedua, sebelum membuat konten, perlu diperhatikan tidak berisi identitas atau data pribadi anak, seperti nama lengkap, tanggal lahir, lokasi sekolah dan sebagainya.

Orang tua juga perlu teliti tidak membagikan lokasi terkini anak dan tidak membagikan foto atau video anggota tubuh privasi, misalnya alat kelamin dan foto tanpa busana. “Berhati-hati dan sesuaikan audiens yang bisa mengakses postingan tentang anak,” ucapnya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement