Selasa 21 Nov 2023 08:07 WIB

Banyak Hoaks Nyamuk Wolbachia, Peneliti Ungkap Bukti Keberhasilan Tekan Kasus DBD

Pelepasan nyamuk wolbachia sebagai pelengkap upaya mengatasi DBD.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Jentik nyamuk yang sudah disuntikkan bakteri Wolbachia di Kantor Dinkes Kota Bandung, Bandung, Jawa Barat, Senin (13/11/2023).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Jentik nyamuk yang sudah disuntikkan bakteri Wolbachia di Kantor Dinkes Kota Bandung, Bandung, Jawa Barat, Senin (13/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta berencana melakukan penyebaran telur nyamuk Wolbachia di beberapa wilayah di Indoneisa. Hal ini sebagai bentuk intervensi menekan angka kasus demam derdarah dengue (DBD).

Namun, muncul pro dan kontra di masyarakat, bahkan banyak informasi yang merupakan hoaks. Menurut Peneliti riset nyamuk berwolbachia di Yogyarakta, dari Universitas Gadjah Mada sekaligus anggota WMP dr Riris Andono Ahmad MPH PhD, saat ini muncul disinformasi atau informasi salah yang sistematik terkait nyamuk wolbachia.

Baca Juga

“Yang beredar saat ini banyak disinformasi yang sangat sistematik. Soal nyamuk bionik, penyakit itu tidak terkait sama sekali dengan nyamuk wolbachia,” kata dr Riris dalam acara bersama Ikatak Dokter Indonesia (IDI), Senin (20/11/2023).

Upaya pelepasan nyamuk wolbachia ini hanya sebagai pelengkap dari berbagai langkah lain dalam upaya mengatasi DBD. Ini tentunya sudah dipastikan aman bagi manusia, hewan maupun lingkungan.

Penelitian yang dilakukan di Yogyakarta, menurut dr Riris, juga melibatkan daftar ahli top ilmuwan di Indonesia. Kemudian penelitian di Indonesia juga ditetapkan sebagai gold standard atau bukti ilmiah terbaik rekomendasi AIPI dan WHO VCAG.

“Ada reduksi 77 persen jauh lebih tinggi dibandingkan hipotesis kami 50 persen, reduksi mampu menurunkan kebutuhan rawata rumah sakit sampai 86 persen,” kata dia.

Bahkan dari hasil studi tersebut dan hasil di beberapa negara lain yang menerapkan teknologi WMP, teknologi Wolbachia untuk pengendalian Dengue telah direkomendasikan oleh WHO Vector Control Advisory Group sejak 2021.

Penelitian di negara lain soal wolbachia ini juga memberikan gambaran yang sama, bahwa intervensi pelepasan nyamuk wolbachia mampu menekan kasus dengue, misalnya di atas 90 persen.

Peneliti melihat sebelum dilakukan....

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement