REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyebut saat ini Indonesia sedang dalam proses aksesi menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Dalam pertemuan sela kegiatan KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2023 beberapa waktu lalu, Presiden Joe Biden menyampaikan dukungan Amerika Serikat kepada Indonesia hingga masuk menjadi anggota OECD.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan potensi dan berbagai strategi kebijakan pemerintah yakin bahwa tahun depan ekonomi masih solid. Berbagai Lembaga memperkirakan pertumbuhan sebesar 5,2 persen pada 2024.
“Dan memperhatikan berbagai risiko, tentu kita perlu mengantisipasi berbagai ketidakpastian global pada masa mendatang,” ujarnya saat webinar Indonesia Economic Outlook 2024, Selasa (21/11/2023).
Airlangga menyebut Indonesia memiliki cita-cita menjadi negara maju pada 2045, tepat 100 tahun sejak merdeka. Adapun berbagai upaya dan peluang yang dimiliki terus dioptimalkan agar secara bertahap perekonomian Indonesia terus dapat ditingkatkan, sehingga mampu mewujudkan cita-cita besar tersebut.
“Target ini ambisius tapi realistis. Oleh karenanya, dibutuhkan smart execution dan strong collaboration dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, cendekiawan, dan tentunya universitas sebagai barometer bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan sebagai pencetak generasi-generasi unggul ke depan,” ucapnya.
Menurut Airlangga, untuk mencapai cita-cita tersebut, Indonesia memiliki beberapa peluang yang perlu diambil. Peluang yang pertama populasi, Indonesia diberkati dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia.
“Dengan diimbangi dengan kualitas sumber daya yang baik, maka Indonesia akan mampu menghasilkan output perekonomian yang tinggi,” ucapnya.
Peluang kedua, hilirisasi. Airlangga menyebu saat ini telah dimulai dengan membangun ekosistem sektor manufaktur maupun sektor berbasis kendaraan listrik, dan hilirisasi mineral sebagai nilai tambah menuju industrialisasi.
“Sebagai bagian dari ekosistem kendaraan listrik, hilirisasi merupakan komitmen ekonomi hijau pemerintah dalam mewujudkan transformasi ekonomi. Indonesia mempunyai potensi besar sektor energi hijau yang bisa melebihi kapasitas 400 ribu megawatt, seperti potensi panas bumi, pembangkit listrik tenaga air, sungai, panel surya, dan potensi angin,” ucapnya.