Selasa 21 Nov 2023 23:21 WIB

Gapki Sebut Kinerja Industri Minyak Sawit Tetap Baik Hingga Kuartal III

Ekspor oleokimia menurun dari 416 ribu ton menjadi 333 ribu ton.

Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak sawit di Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022).
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak sawit di Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyebutkan kinerja industri minyak sawit pada bulan September 2023 terus mengalami perbaikan.

"Total ekspor per September mengalami kenaikan sebesar 29,9 persen atau sebanyak 2.693 ribu ton dari 2.073 ribu ton di bulan Agustus," ujar Ketua Umum GAPKI Eddy Martono, Selasa (21/11/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan, produksi Crude Palm Oil (CPO) pada September sebanyak 4.143 ribu ton atau naik 7,5 persen di bandingkan bulan sebelumnya hanya 3.855 ribu ton. Begitu pun produksi Palm Kernel Oil (PKO) mengalami kenaikan 394 ribu ton atau 7,5 persen dari 366 ribu ton di bulan Agustus.

Gapki mencatat, ekspor olahan PKO mengalami kenaikan cukup pesat yakni 130 ribu ton dibandingkan ekspor bulan sebelumnya hanya 78 ribu ton. "Justru ekspor oleokimia menurun dari 416 ribu ton menjadi 333 ribu ton. Ekspor tujuan China dari 920 ribu ton menjadi 781 ribu ton, begitu pun tujuan India dari 744 ribu ton di menjadi 352 ribu ton," ujarnya.

Dirincikan, stok awal September sebesar 3.238 ribu ton, kemudian produksi 4.537 ribu ton dan konsumsi dalam negeri sebanyak 1.979 ribu ton serta ekspor 2.693 ribu ton, maka stok akhir September adalah 3.103 ribu ton yang lebih rendah dari stok akhir Agustus sebesar 3.238 ribu ton.

"Konsumsi dalam negeri turun 2,9 persen. Penurunan tersebut terjadi pada biodiesel dari 956 ribu ton di bulan Agustus menjadi 924 ribu ton di bulan September, diikuti oleh konsumsi pangan dari 898 ribu ton menjadi 865 ribu ton. Konsumsi oleokimia naik menjadi 190 ribu ton di dari 183 ribu ton, kami optimis produksi ini stabil dan dapat memberikan kontribusi divisi bagi negara," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement