REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, baru saja meresmikan gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau MUI Tower Jatim pada Selasa (22/11/2023) malam. Khofifah berharap, gedung MUI Tower Jatim tidak hanya menjadi tempat pertemuan para ulama, tetapi juga dimanfaatkan sebagai majelis ilmu.
"Yang ingin saya sampaikan adalah kami berharap majelis ilmunya di sini. Para pakar sains bisa melakukan berbagai ikhtiar terutama untuk industri halal di sini," kata Khofifah.
Ia berharap, para guru besar juga dapat melakukan diskusi atau pertemuan di gedung tersebut. Apalagi, di sana tersedia banyak ruang rapat yang dapat dimanfaatkan untuk membahas persoalan yang berkaitan dengan umat, juga keilmuan yang didasarkan pada nilai-nilai agama yang menjadi dasar membangun moderasi dan toleransi.
"Insya Allah gedung ini memungkinkan untuk bisa memberikan layanan-layanan keumatan dan layanan umum lainnya," ujarnya.
Khofifah juga berharap, laboratorium halal yang ada di gedung ini bisa menjadi penguat berkembangnya industri halal di Jatim. Karena ada kebutuhan-kebutuhan yang tidak sepenuhnya bisa dilaksanakan oleh pemerintah, salah satunya percepatan sertifikasi halal.
"Nantinya banyak lembaga yang mungkin bisa diaktifkan untuk bisa mendapatkan sertifikasi sesuai dengan keahlian-keahliannya," kata dia, menegaskan.
Khofifah pun meyakini, gedung MUI Jatim dapat menjadi rumah besar bagi keluarga besar MUI dari berbagai Ormas keagamaan Islam. Tujuan utamanya bisa menyemai pentingnya membangun kebersamaan, persatuan, dan kerukunan bagi seluruh warga bangsa.
"Kebersatuan kita menjadi faktor yang sangat penting dan itu menjadi penanda bahwa memang di Indonesia kita ini dalam keberagaman, tapi tetap dalam kebersatuan dan persaudaraan, serta kerukunan," ungkapnya.
Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar menekankan pentingnya kolaborasi antara ulama dan pemerintah untuk kemaslahatan umat. Ia mengingatkan, kekuasaan atau pemerintah yang tidak mengindahkan nilai-nilai esensial agama maka akan hancur.
"Artinya pemerintah dan ulama itu masing-masing punya makom sendiri-sendiri, di satu sisi menjaga agama dan di sisi lain kekuasaan menjaga eksistensi keduniaan. Kerja sama semua aspek ini dapat menjadikan kemaslahatan umat secara bersama-sama," kata dia.
Ketua Umum MUI Jatim KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Jatim yang telah memberikan komitmen yang nyata. Dengan komitmen itu, kantor MUI Jatim bisa terbangun dengan baik dan jadi kebanggaan.
"Kantor MUI ini bukan hanya menjadi kebanggaan kami di MUI tapi juga menjadi kebanggaan seluruh ulama dan umat Jatim dan ini akan dicatat dalam sejarah," ujarnya.
Gedung yang terletak di Jalan Raya Wisma Pagesangan, Surabaya itu, dibangun di atas lahan seluas 3.045 meter persegi. Terdiri dari lima lantai dengan luas bangunan mencapai 4.900 m3. Total anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan gedung itu mencapai Rp 36,9 miliar.