Rabu 22 Nov 2023 21:18 WIB

Permintaan Mobil Listrik Rendah, BFI Finance Pilih Biayai Motor Listrik

Kebanyakan mobil listrik berasal dari merek non Jepang.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Pengunjung melihat mobil listrik yang dipajang pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Bandung 2023 di Sudirman Grand Ballroom, Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/11/2023). GIIAS Bandung 2023 yang berlangsung 22-26 November 2023 tersebut diikuti oleh 18 merek kendaraan bermotor dari berbagai industri.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pengunjung melihat mobil listrik yang dipajang pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Bandung 2023 di Sudirman Grand Ballroom, Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/11/2023). GIIAS Bandung 2023 yang berlangsung 22-26 November 2023 tersebut diikuti oleh 18 merek kendaraan bermotor dari berbagai industri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT BFI Finance Indonesia Tbk. atau BFI Finance (BFIN) masih enggan terjun ke segmen mobil listrik. Meski sempat nail daun, Direktur BFI Finance Sutadi melihat permintaan mobil listrik realitanya masih sangat rendah, tercermin dari merek yang ada di pasaran.

Kebanyakan mobil listrik berasal dari merek non Jepang, khususnya dari Korea dan China. "Jadi saya pikir secara demand juga belum benar-benar mencapai volume yang diharapkan," kata Sutadi Rabu (22/11/2023).

Baca Juga

Menurut Sutadi, permintaan mobil listrik sangat berkaitan dengan ekspektasi pelanggan dan infrastruktur yang tersedia. Secara trend, penjualan mobil listrik lebih banyak diserap oleh sektor korporasi dibandingkan pengguna langsung.

Sutadi mengakui, peluang pertumbuhan dari segmen mobil listrik akan sangat besar di masa depan. Meski demikian, Sutadi mengatakan, BFI Finance untuk saat ini hanya akan fokus menggarap pembiayaan motor listrik.