REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Komando Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS) mengatakan pasukannya menembak jatuh beberapa drone penyerang satu arah yang diluncurkan dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman. Dalam pernyataan yang diunggah di media sosial X tersebut pusat komando mengatakan serangan drone terjadi pada Kamis (23/11/2023) pagi waktu setempat.
"Drone-drone itu ditembak jatuh ketika kapal perang AS sedang berpatroli di Laut Merah. Kapal dan kru tidak mengalami kerusakan atau cedera," kata pernyataan tersebut.
Akhir-akhir ini AS mulai menanggapi berbagai serangan ke pasukannya yang mulai terjadi sejak serangan mendadak Hamas ke Israel. Pemerintah Israel menanggapi serangan tersebut dengan membombardir Gaza yang dikuasai Hamas. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan-serangan Israel sudah menewaskan belasan ribu orang.
Pada Rabu (22/11/2023) kemarin AS mengatakan mereka menggelar dua serangkaian serangan ke milisi yang didukung Iran di Irak. Serangan ini merupakan respon pertama di Irak setelah lusinan serangan terhadap pasukannya di kawasan.
Sampai pekan ini AS ragu untuk membalas serangan di Irak karena situasi politik di sana. Wewenang Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani pada milisi yang didukung Iran terbatas. Iran mendukung kemenangan Sudani satu tahun lalu dan perdana menteri itu membentuk koalisi pemerintah baru yang kuat.
Dalam pernyataannya militer AS mengatakan serangan yang digelar pada Selasa (21/11/2023) malam mengincar dua fasilitas di Irak. "Serangan merupakan respon langsung atas serangan-serangan Iran dan kelompok yang didukung Iran terhadap pasukan AS dan Koalisi," kata militer AS dalam pernyataannya.
Pemerintah AS mengatakan sekitar 24 jam sebelumnya pasukan AS diserang di pangkalan udara di barat Baghdad dan pesawat AC-130 AS meresponnya, menewaskan sejumlah milisi yang didukung Iran.
Dua pejabat pemerintah AS mengatakan serangan ke pangkalan udara Ain al-Asad dilakukan dengan rudal balistik jarak-pendek. Tembakan itu melukai delapan orang dan sedikit merusak pada infrastruktur pangkalan udara.
Sejauh ini AS membatasi responnya pada 66 serangan terhadap pasukan di Irak dan Suriah pada enam serangan terpisah di Suriah. Milisi yang didukung Iran mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut.
Setidaknya 62 personel pasukan AS mengalami luka ringan dan gegar otak akibat serangan-serangan tersebut. Serangan dimulai pada 17 Oktober dan milisi Irak mengaitkan serangan itu pada dukungan AS pada pengeboman Israel di Gaza.