Kamis 23 Nov 2023 22:51 WIB

Zakat Jadi Wasilah Penguatan SDM Bangsa 

Bersama Sulaimaniyah, Lazis Asfa menguatkan SDM melalui beasiswa di Turki

Pengurus Lazis ASFA bersama pengurus Yayasan Sulaimaniyah di Jakarta
Foto: dok web
Pengurus Lazis ASFA bersama pengurus Yayasan Sulaimaniyah di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Zakat merupakan wasilah untuk menguatkan sumber daya manusia (SDM) bangsa. Mereka yang merasakan manfaat zakat akan termotivasi untuk bangkit, mendalami ilmu agama, dan berbagai keterampilan, sehingga nantinya menjadi sumber daya yang berdaya saing tinggi.

“Kami di ASFA ini memfasilitasi mustahik, yaitu para kader umat untuk mendapatkan ilmu agama yang komprehensif, nanti mereka akan kembali ke masyarakat menguatkan toleransi dan perdamaian,” kata Ketua Lazis Assalam Fil Alamin KH Mukhlis Hasyim di hadapan para pengurus Yayasan Sulaimaniyah di Jakarta pada Kamis (23/11/2023).

Baca Juga

Penguatan SDM merupakan upaya strategis untuk mendukung Indonesia Emas 2045. Pada tahun itu, komposisi penduduk Indonesia akan didominasi mereka yang berusia produktif. Diperkirakan ini merupakan masa kejayaan Indonesia dan tidak akan terulang lagi masa semacam itu di waktu yang akan datang.

Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Sulaimaniyah yang telah turut mendukung program Lazis Asfa dengan menitikberatkan kepada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Bangsa melalui kader-kader terbaik lembaga-lembaga Pendidikan Islam. Kolaborasi program yang telah berjalan selama ini adalah beasiswa santri yang telah diberangkat dan menempuh pendidikan di Universitas di Turki dałam berbagai bidang keahlian.

Pengurus Yayasan Sulaimaniyah, Abi Farhad menyampaikan banyak hal terkait perkembangan kerjasama pendidikan di Yayasan Sulaimaniyah. Kehadirannya bersama Lazis Asfa akan sama-sama terus menebar manfaat nilai-nilai keislaman hingga ke seluruh dunia.

ASFA dan Sulaimaniyah akan menggelar daurah yang dikhususkan untuk kader lembaga pendidikan asal Kalimantan Selatan sebanyak 30 orang dan 10 orang asal Sulawesi selatan. Daurah ini diperuntukkan bagi para pendidik yang ahli Alquran dengan syarat utama hafalan minimal 20 Juz dengan batas usia maksimal 25 tahun.

Program ini akan berjalan selama 30 hari dengan merujuk kepada kurikulum Yayasan Sulaimaniyah. Rencananya program ini akan berjalan pada bulan Januari 2024. Harapannya, ini semua menjadi apresiasi bagi mereka para pendidik Alquran yang telah berjuang menanamkan kecintaan Alquran di Tanah air ini, serta sebagai peningkatan dan penguatan SDM lembaga pendidikan di Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement