Jumat 24 Nov 2023 09:00 WIB

Kades Nglembu Boyolali Mengaku tak Tahu Soal Paguyuban ASN Bahas Pemilu

Sutoto mengaku dana iuran ASN untuk peserta parpol sudah dikembalikan.

Kepala Desa Nglembu, Sutoto saat dimintai keterangan soal paguyuban ASN di Balai Desa Nglembu Sambi Boyolali, Kamis (23/11/2023).
Foto: ANTARA/Bambang Dwi Marwoto
Kepala Desa Nglembu, Sutoto saat dimintai keterangan soal paguyuban ASN di Balai Desa Nglembu Sambi Boyolali, Kamis (23/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI--Kepala Desa Nglembu Sutoto menyatakan tidak mengetahui secara pasti soal pertemuan Paguyuban Aparatur Sipil Negara (ASN) yang meminjam Gedung pertemuan di Balai Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Pertemuan itu diduga membahas soal pemenangan Pemilu 2024.

Paguyuban ASN Desa Nglembu memang minta izin menggunakan gedung balai desa setempat, pada Senin (20/11/2023) sore. Sutoto membenarkan pertemuan anggota di Balai Desa Nglembu, Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali, Kamis (23/11/2023).

Baca Juga

Namun, kalau soal video yang beredar ada pertemuan Paguyuban ASN membahas soal Pemilu 2024 tersebut, kemungkinan memang ada, tetapi dirinya tidak ikut dalam pertemuan itu.

"Saya mengetahui video yang beredar itu, dari media. Dalam video itu, mestinya pengurus ASN yang mengikuti pertemuan itu. Soal minta izin itu, dari seorang ASN Nglembu," kata Sutoto, Kamis.

Menyinggung soal paguyuban ASN yang ditarik dana untuk peserta partai politik itu, dan kemudian sudah dikembalikan, kata dia, terkait hal tersebut dirinya tidak mengetahui. "Saya dengan hal itu, tidak mengetahui. Tapi, yang beredar di media itu, katanya ada iuran kemudian sudah dikembalikan lagi," katanya.

Menurut dia, dirinya memantau hanya sebatas itu, karena  tidak termasuk di dalam anggota paguyuban ASN tersebut. Dia menjelaskan, jumlah ASN ada sekitar 40 orang di desa ini.

Sedangkan jumlah warga di Desa Nglembu sekitar 2.300 jiwa dan yang masuk daftar pemilihan umum sekitar 1.710 orang. Namun angka tersebut kemungkinan berubah karena ada yang meninggal, pindah domisili dan lainnya.

Dia menjelaskan, mayoritas warga Desa Nglembu adalah penggarap lahan pertanian atau buruh tani. Jadi yang mempunyai lahan pertanian hanya beberapa dan warga banyak yang sebagai penggarap lahan saja.

Dia menjelaskan kondisi warga Desa Nglembu menghadapi pemilu yang sudah berlangsung beberapa kali sebenarnya biasa-biasa saja.

Dengan adanya kasus tersebut yang sudah sampai dibicarakan nasional, dia berharap warga masyarakat menyambut Pemilu 2024 dengan riang gembira, dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik dan benar, mendatangi ke TPS masing-masing sesuai dengan jadwal dan pilihannya masing-masing.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement