REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Hari ke-3 Silaturahmi Nasional (Silatnas) Hidayatullah 2023, Laznas BMH meperkenalkan dua buku baru di hadapan ratusan peserta Silatnas yang hadir dari penjuru Indonesia. Bertempat di Pendopo Asrama Darul Arqom Kampus Induk Hidayatullah Ummulqura Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Sabtu pagi, 25 November 2023.
Kegiatan bertajuk Launching dan Bincang Buku itu memperkenalkan buku berjudul ‘Dai Tangguh Merajut Hati untuk Negeri’ ditulis oleh 35 dai dari seluruh pelosok negeri yang menggambarkan perjuangan dakwah mereka.
Kemudian buku berjudul ‘Lembaga Zakat, Lebih dari Sekedar Filantropi’ ditulis oleh Ustadz Wahyu Rahman berisikan pengalaman dan pengetahuannya ketika mengelola lembaga zakat.
Pembicara yang dihadirkan ada Ketua Bidang Dakwah dan Pelayanan Umat DPP Hidayatullah Ustadz Nursyamsa Hadis, Penulis dan Pegiat Literasi Kang Maman Suherman, juga Penulis ‘Lembaga Zakat, Lebih dari Sekedar Filantropi’ yang juga Ketua Dewan Pengawas BMH Ustadz Wahyu Rahman.
Dalam sambutan, Ketua Pengurus BMH Ustadz Firmanza menyampaikan bahwa buku ‘Dai Tangguh Merajut Hati untuk Negeri’ ini mengajak pembaca untuk merenung dan memahamai bahwa dakwah bukan sekedar aktifitas ceramah saja, akan tetapi sebuah panggilan hati bagi dai dari seluruh penjuru negeri.
“Mereka bukan hanya berdakwah dari mimbar saja, namun terjun langsung berbaur dengan masyarakat. Buku ini selain untuk menginspirasi, juga sebagai pendorong semangat generasi dai selanjutnya,” pungkasnya.
Begitupun dengan buku ‘Lembaga Zakat, Lebih dari Sekedar Filantropi’. Menurutnya karya ini nanti akan menjadi pedoman bagi seluruh amil zakat dalam mengelola dan membesarkan Lembaga Amil Zakat (LAZ)
Moderator Mas Imam Nawawi memandu bincang buku. Awalnya ia meminta Ustadz Wahyu mengulas isi bukunya.
Mengulas bukunya, Ustadz Wahyu menjelaskan bahwa salah satu kunci sukses LAZ adalah memiliki amil yang disiplin dan loyalitas. Ia mencotohkan kesuksesan Laznas BMH.
“Dua hal ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktifitas para amil. Bagaimana bisa, silahkan baca selengkapnya dalam buku ini,” ujarnya.
Kemudian Ustadz Nursyamsa menyampaikan bahwa kehadiran kedua buku ini sejalan dengan apa yang akan dicanagnkan oleh Hidayatullah. Sebagaimana dalam misi Hidayatullah pada poin yang ketiga, berbunyi; Menjalankan kegiatan pendidikan, dakwah, sosial, ekonomi, dan lain-lain secara profetik dan profesional.
“Pesannya di situ adalah, apa pun yang dilakukan, hendaknya dilakukan secara profesional. Menjadi seorang amil atau pun seorang dai, harus dikerjakan dengan profesional,” lanjutnya.
Kedua buku ini bisa menjadi acuan bagi para pembaca. Terutama untuk amil dan lembaga pengelola zakat, bagaimana mengerjakan amanah dengan profesional. Kemudian buku satunya juga bisa menjadi pendongkrak semangat bagi para generasi dai kedepeannya.
Selanjutnya Kang Maman menyampaikan ia tidak menduga usai melatih sejumlah dai dalam kegiatan menulis beberapa bulan lalu, kini telah terbit sebuah buku karya mereka.
“Buku ini adalah sebuah warisan untuk generasi dai selanjutnya. Saya berharap ini bukan yang pertama. Kedepan harus ada banyak buku-buku karya para dai Hidayatullah,” harapnya.