REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI optimistis penyaluran kredit pada 2024 dapat tumbuh 10 persen. Target tersebut meningkat dari pertumbuhan kredit tahun ini yang diperkirakan bisa mencapai 7 persen-9 persen.
"Dengan mempertimbangkan resiliensi Indonesia, kami memperkirakan kredit tahun depan akan lebih baik sejalan dengan pertumbuhan industri," kata Direktur Human Capital and Compliance BNI Mucharom saat Pubex Live 2023, Senin (27/11/2023).
Untuk mencapai target itu, Mucharom mengatakan, perseroan akan fokus menggarap segmen korporasi terutama blue chip. Selain itu, Bank Mandiri juga mengupayakan pertumbuhan dari segmen enterprise hingga konsumer.
Hingga September 2023, BNI telah menyalurkan kredit ke segmen korporasi swasta mencapai Rp 251,6 triliun. Kinerja tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 8,7 persen secara year to date (ytd).
Kemudian, penyaluran kredit perseroan ke segmen konsumer juga tumbuh 9,1 persen ytd. Segmen enterprise yang merupakan direct value chain dari nasabah korporasi juga tumbuh 0,6 persen ytd menjadi Rp 57,4 triliun.
Sementara kredit yang disalurkan kepada BUMN mengalami peningkatan menjadi Rp 97,9 triliun di September 2023. Pencapaian tersebut tumbuh sebesar 6,9 persen ytd dari Rp 91,6 triliun di Desember 2022.
"Kredit terutama disalurkan kepada BUMN yang menjalankan fungsi strategis seperti PLN, Pertamina, dan Bulog serta beberapa BUMN lainnya di antaranya Pegadaian dan Jasa Marga," ujar Mucharom.