REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memperkuat komitmen tanggung jawab sosial dengan menghadirkan program yang menyinergikan pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Melalui program BNI Berbagi, perseroan mendukung pembangunan infrastruktur berbasis potensi lokal di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menegaskan, inisiatif ini merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dirancang untuk memberikan manfaat jangka panjang.
“BNI ingin hadir lebih dekat dengan masyarakat melalui dukungan nyata yang berdampak jangka panjang, baik dari sisi lingkungan maupun perekonomian warga. Desa Ponggok dipilih karena memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pusat pariwisata sekaligus ekonomi berbasis sumber daya air,” ujar Okki dalam keterangan tertulis, Jumat (3/10/2025).
Program ini dilaksanakan secara kolaboratif bersama masyarakat, pemerintah daerah, serta mitra strategis termasuk BUMDes Tirta Mandiri.
Melalui kerja sama tersebut, BNI mendukung tiga pengembangan utama, yakni fasilitas serba guna Ponggok Paradiso, pembangunan pondok wisata, serta unit usaha pengolahan air minum lokal.
Ponggok Paradiso yang dilengkapi kolam renang dan balai pertemuan diharapkan menjadi daya tarik tambahan, melengkapi keberadaan ikon wisata Umbul Ponggok. Dengan fasilitas ini, desa dapat menjangkau segmen wisatawan yang lebih luas, mulai dari keluarga hingga perusahaan.
Sementara pondok wisata disiapkan untuk akomodasi dan ruang rapat sehingga Desa Ponggok bisa berkembang dari destinasi singkat menjadi tujuan menginap. Hal ini diperkirakan akan meningkatkan lama tinggal wisatawan dan memperbesar belanja mereka di desa.
Di sisi lain, unit pengolahan air minum lokal memanfaatkan potensi mata air Ponggok sebagai produk komersial berkelanjutan. Selain menciptakan sumber pendapatan baru bagi BUMDes, usaha ini membuka lapangan kerja yang bisa langsung dirasakan masyarakat setempat.
BNI memastikan pelaksanaan program TJSL selalu melibatkan warga dalam pengelolaan unit usaha dan fasilitas, sehingga menumbuhkan rasa memiliki sekaligus tanggung jawab bersama.
Dukungan ini diarahkan agar potensi alam Ponggok tetap dikelola secara bijak sehingga nilai ekonomi yang dihasilkan tidak mengorbankan kelestarian lingkungan.
“BNI percaya pemberdayaan ekonomi lokal adalah kunci untuk menciptakan kemandirian masyarakat. Melalui kolaborasi ini, kami ingin mendorong Desa Ponggok menjadi contoh sukses bagaimana potensi alam bisa diolah menjadi sumber ekonomi berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” tutup Okki.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, BNI menunjukkan komitmennya tidak hanya pada pengembangan bisnis, juga pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Kehadiran program di Desa Ponggok diharapkan mampu menjadi model sinergi antara potensi alam, pariwisata, dan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan.