Selasa 28 Nov 2023 12:41 WIB

Identifikasi Motor Curian, Polres Pangandaran akan Kembalikan ke Pemiliknya

Polres Pangandaran menyita belasan motor dari pengungkapan kasus curanmor.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Polres Pangandaran, Jawa Barat, menggelar konferensi pers terkait pengungkapan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor), Senin (27/11/2023).
Foto: Dok Republika
Polres Pangandaran, Jawa Barat, menggelar konferensi pers terkait pengungkapan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor), Senin (27/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Polisi menangkap satu tersangka terkait kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Selain menangkap tersangka, polisi menyita belasan sepeda motor yang diduga curian.

Kepala Polres (Kapolres) Pangandaran AKBP Imara Utama mengatakan, polisi awalnya menyelidiki laporan dari sejumlah warga yang kehilangan motornya. Hasil penyelidikan disebut mengarahkan kepada seseorang yang diduga berperan sebagai penadah sepeda motor curian. “Tersangka satu orang, berinisial S, warga Pangandaran,” kata dia, saat konferensi pers, Senin (27/11/2023).

Baca Juga

Menurut Kapolres, polisi menyita 16 sepeda motor yang diduga curian. Dari belasan sepeda motor yang diamankan, kata dia, enam unit sudah bisa diidentifikasi dan diketahui pemiliknya. Sementara sepuluh motor lainnya masih dalam proses identifikasi. Jika bisa diketahui, kata dia, sepeda motor itu akan dikembalikan kepada pemiliknya masing-masing.

Kapolres mengatakan, pihaknya masih mengusut kasus curanmor ini. Polisi masih memburu pelaku yang berperan melakukan curanmor. “Satu tersangka masih dalam pencarian,” kata dia.

Ihwal tersangka S, menurut Kapolres, dikenakan Pasal 481 Ayat 1 KUHP juncto Pasal 65 KUHP, dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal tujuh tahun.

Kapolres mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada akan pelaku curanmor. Mengantisipasi pencurian, masyarakat diminta selalu memarkirkan kendaraan di lokasi yang dinilai aman dan menggunakan kunci ganda.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement