Kamis 30 Nov 2023 15:27 WIB

Dari Pemeriksaan Saksi-Saksi, Ini Motif Siswa SMAN 3 Bandung Loncat dari Lantai 3

Polisi memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui motif siswa SMAN 3 Bandung loncat.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Upaya bunuh diri (ilustrasi). Polisi memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui motif siswa SMAN 3 Bandung loncat.
Foto: wonderslist.com
Upaya bunuh diri (ilustrasi). Polisi memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui motif siswa SMAN 3 Bandung loncat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satreskrim Polrestabes Bandung masih terus melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak terkait insiden siswa SMAN 3 Bandung yang loncat dari selasar lantai 3 bangunan sekolah, Selasa (28/11/2023). Total tujuh orang telah diperiksa.

"Kurang lebih enam tujuh (saksi) kita periksa termasuk dokter sebelum terjadi percobaan bunuh diri," ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung Kompol Agtha Bhuwana Putra, Kamis (30/11/2023).

Baca Juga

Ia menuturkan, pihaknya telah meminta keterangan dari saksi di tempat kejadian perkara seperti guru bimbingan konseling dan akan dilakukan pemeriksaan kepada dokter ahli yang merawat siswa di rumah sakit. Sehingga diharapkan mendapatkan titik terang alasan atau motif korban meloncat dari selasar lantai 3.

Selain itu, polisi akan terus memeriksa pihak sekolah untuk mempertanggungjawabkan peristiwa yang telah terjadi. Sebab peristiwa siswa meloncat berada di lingkungan dan saat jam sekolah.

Korban akan segera diperiksa...

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement