Jumat 01 Dec 2023 13:46 WIB

Istana Tegaskan Hubungan Jokowi dan Megawati Baik-Baik Saja

Ari menyebut, Jokowi enggan mengomentari pernyataan Megawati soal Orde Baru.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Perayaan HUT ke-50 PDIP yang dipimpin Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Perayaan HUT ke-50 PDIP yang dipimpin Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana menyampaikan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputi masih baik. Hubungan Jokowi dan Megawati dinilai semakin renggang setelah putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

"Ya baik-baik saja lah ya kan tidak ada masalah," kata Ari kepada wartawan di Kompleks Istana, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).

Ari juga menyebut, Presiden Jokowi enggan mengomentari pernyataan Megawati soal pemerintah sekarang layaknya Orde Baru. Hal itu karena Megawati mengucapkan hal itu di depan kader dna merupakan hak berpendapat. "Ya itu kan domain Bu Mega. Saya kira presiden tidak komentar," kata Jokowi.

Selain itu, Ari juga menjelaskan soal ketidakhadiran Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam sejumlah kunjungan kerja (kunker) presiden. Menurut Ari, Seskab Pramono tidak ikut mendampingi kegiatan RI 1 karena bergantian dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Pramono merupakan eks sekjen PDIP.

"Pak Pramono Anung dalam beberapa kunker ikut beliau. Jadi ini gantian di Istana ada Pak Mensesneg, setelah itu Pak Pramono Anung. Jadi mereka bergiliran, bahkan di kunker. Kan gantian kemarin juga di beberapa kesempatan kunker dan juga acara-acara presiden, pak Pramono Anung mendampingi presiden," jelas Ari.

Dia menegaskan, ketidakhadiran Pramono dalam kunker Jokowi bukan karena perbedaan pilihan politik. "Nggak ada nggak ada," kata Ari melanjutkan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi enggan memberikan tanggapannya soal pernyataan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut bahwa pemerintahan saat ini mirip dengan kondisi saat Orde Baru. "Saya tidak ingin memberi tanggapan," kata Jokowi sambil tersenyum, di Hutan Kota JIEP Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (29/11/2023).

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengaku jengkel dengan pemerintahan saat ini yang bertindak seperti pemerintahan era Prde Baru. Padahal, kata Megawati, Indonesia yang ada saat ini merupakan hasil perjuangan yang berdarah dan tak sebentar.

"Mestinya Ibu nggak boleh ngomong gitu, tapi Ibu jengkel, karena republik ini penuh pengorbanan tahu tidak. Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" ujar Megawati dalam rapat koordinasi nasional relawan Ganjar-Mahfud di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023) malam WIB.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement