KABAR GEMBIRA, PAHALA BAGI ORANG YANG MENCINTAI NABI SAW
Sahabat Rumah Berkah yang dirahmati Allah SWT.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam (SAW) adalah suri teladan bagi umatnya. Allah akan memberikan balasan pahala bagi mereka yang senantiasa mencintai Rasulullah SAW.
Anas bin Malik ra telah menceritakan bahwa, ada A seorang lelaki datang kepada Nabi SAW lalu mengatakan:
مَتَّى السَّاعَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : مَا أَعْدَدْتَ لَهَا؟ قَالَ : مَا أَعْدَدْتُ لَهَا مِنْ كَثِيرِ صَلَاةٍ وَ لا صَوْمِ وَ لَا صَدَقَةٍ، وَ لَكِنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ . قَالَ : أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ .
"Kapankah datangnya hari kiamat, wahai Rasulullah?" Sabda Nabi SAW: "Apakah yang sudah kamu siapkan untuk hari kiamat?" Jawabnya: "Aku tidak menyiapkan apa-apa untuk hari kiamat, tidak banyak shalat, tidak banyak puasa, juga tidak banyak sedekah, akan tetapi aku mencintai Allah dan RasulNya." Sabda Nabi SAW: "Kamu akan bersama orang yang kamu cintai." (HR. Bukhari dan Muslim).
(Lelaki di dalam hadis ini, ada yang mengatakan bahwa dia adalah Umar bin Khattab ra, ada yang mengatakan Abu Musa al Asy'ari ra, ada yang mengatakan Abu Dzar ra, dan ada yang mengatakan lainnya).
Diriwayatkan dari Shafwan bin Qudamah ra berkata: Aku telah berhijrah kepada Nabi SAW, aku datang kepada beliau, lalu kukatakan:
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُحِبُّكَ . قَالَ : الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ .
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mencintaimu." Sabda Nabi SAW: "Seseorang akan bersama orang yang dia cintai." (HR. Thabrani).
Diriwayatkan, bahwa ada seorang lelaki datang kepada Nabi SAW lalu berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ لَأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَهْلِي وَ مَالِي وَ إِنِّي لَأَذْكُرُكَ فَمَا أَصْبِرُ حَتَّى أَجِيْءَ فَأَنْظُرُ إِلَيْكَ فَعَرَفْتُ أَنَّكَ إِذَا دَخَلْتَ الجَنَّةَ رُفَعْتَ مَعَ النَّبِيِّينَ وَ إِنْ دَخَلْتُهَا لَا أَرَاكَ. فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى: وَ مَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَ الرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَ الصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَ الصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا . فَقَرَأَهَا عَلَيه.
"Wahai Rasulullah, sungguh engkau adalah orang yang lebih aku cintai daripada keluargaku dan hartaku, dan sesungguhnya aku mengingatmu, maka aku tidak sabar sehingga aku datang untuk melihatmu. Lalu aku tahu bahwa engkau, jika masuk surga kelak akan diangkat (di surga atas) bersama para nabi, dan jika aku masuk surga, aku tidak bisa melihatmu."
Maka Allah Ta'ala menurunkan ayat: "Dan barangsiapa yang menaati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para nabi, shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang- orang salih. Dan mereka itulah teman yang sebaik- baiknya." Lalu Nabi SAW membacakan ayat ini kepadanya.
(Lelaki di dalam hadis ini, dikatakan dia itu adalah Tsauban ra seorang maula (budak yang dimerdekakan) Rasulullah SAW. Ada yang mengatakan, dia itu adalah Abdullah bin Zaid al Anshori ra).
Diriwayatkan dalam hadisnya Anas bin Malik ra juga, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ."
"Barangsiapa mencintaiku, maka dia akan bersamaku di surga. Hadis diceritakan oleh al Ashbihani dalam kitab "At Targhib" bersumber dari Anas bin Malik Ra. Lihat buku "Subulul Huda war Rasyad fi shirothi Khairil Ibad, Jilid 1, halaman 430.
Di dalam hadisnya Abdullah bin Mas'ud ra menyebutkan: Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW lalu berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تَقُوْلُ فِي رَجُلٍ أَحَبَّ قَوْمًا وَ لَمْ يَلْحَقُ بِهِمْ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ .
"Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang seorang lelaki yang mencintai suatu kaum padahal dia belum pernah bertemu mereka?" Maka Rasulullah SAW bersabda: "Seseorang akan bersama orang yang dia cintai." (HR. Bukhari dan Muslim).
Maksud hadis di atas adalah bahwa orang yang kurang kesalihannya tapi dia mencintai orang- orang yang lebih sempurna kesalihannya, maka dia akan dikumpulkan bersama mereka. Sebagaimana dikatakan oleh syair:
أُحِبُّ الصَّالِحِيْنَ وَلَسْتُ مِنْهُمْ * لَعَلِّي أَنْ أَنَالَ بِهِمْ شَفَاعَةً
وَ أَكْرَهُ مَنْ بِضَاعَتُهُ المَعَاصِيْ * وَ إِنْ كُنَّا سَوَاءٌ فِي البِضَاعَةِ
"Aku mencintai orang-orang salih, meskipun aku bukan termasuk golongan mereka, karena aku berharap semoga aku memperoleh syafaat lantaran mereka."
"Dan aku tidak suka orang yang suka bermaksiat, meskipun kami sama-sama suka berbuat maksiat."
Demikian juga shiddiqin, syuhada', dan sholihin yang mereka itu adalah pewaris para Nabi shalawatullahi alaihim ajma'in, maka barangsiapa mencintai mereka, dia akan memperoleh syafaat mereka dan akan dikumpulkan bersama mereka kelak di akhirat dengan izin Allah.
Disarikan dari Kitab Nuril Mubin fi Mahabbati Sayyidil Mursalin, karya Hadratussyekh Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Ditulis oleh Syahruddin El Fikri/Rumah Berkah.