Jumat 01 Dec 2023 15:33 WIB

Elon Musk Katakan Boikot Pengiklan Dapat Membunuh X

Sejumlah perusahaan besar telah menangguhkan iklan mereka di X.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Chairman dan CTO X Elon Musk telah meminta maaf terkait postingan antisemit.
Foto: EPA-EFE/ETIENNE LAURENT
Chairman dan CTO X Elon Musk telah meminta maaf terkait postingan antisemit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chairman dan CTO X Elon Musk telah meminta maaf terkait postingan antisemit. Akan tetapi dia juga mengecam pengiklan karena membatalkan sponsorship mereka. 

Annabelle Droulers dari Bloomberg TV melaporkan Musk telah berbicara di konferensi DealBook yang diselenggarakan oleh The New York Times

Baca Juga

Namun beberapa berita utama yang muncul dari hal tersebut benar-benar berhubungan dengan fokus dan perhatian yang Musk berikan pada perpindahan pengiklan. 

“Sejak dia mengambil alih platform ini sekitar setahun yang lalu, kami telah melihat sekitar 60 persen pengiklan keluar,” ujar Droulers melaporkan di Bloomberg TV, Kamis (30/11/2023). 

Tetapi, Droulers melanjutkan, itu benar-benar semakin intensif. “Dan hal ini terjadi setelah dia mendukung teori konspirasi anti-Semit sekitar dua pekan lalu,” katanya. 

Sebagai contoh, IBM menangguhkan iklan mereka. Begitu juga dengan Apple, Lionsgate, Komisi Eropa. Semua ini segera menyusul. 

“Anda melihatnya di Thread, yang merupakan versi X dari platform Meta. Dan tentu saja, sebagai pesaing, Presiden Biden memposting hal itu untuk pertama kalinya,” ujar Droulers. 

Jadi, menurut Droulers, itu sangat memukul X dan Musk. Kemarahan itu serta masalah Musk dengan para pengiklan menimbulkan tekanan di sana karena, seperti yang Droulers katakan, pria berusia 52 tahun itu telah menyampaikan banyak sumpah serapah di konferensi itu. 

Droulers mengatakan dia tidak akan meluangkan waktu untuk mempersoalkan atau memberi tahu pemirsa di Bloomberg TV terkait sumpah serapah itu. 

“Namun yang pasti banyak bahasa berwarna yang keluar darinya. Apa yang dia katakan adalah bahwa pengiklan akan membunuh perusahaan tersebut  [X] dan seluruh dunia akan mengetahui bahwa pengiklan telah membunuh perusahaan tersebut,” kata Droulers. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement